JAKARTA, KOMPAS.com - Ayah Darsem, TKI yang terancam dihukum mati di Arab Saudi, Daud Tawar menyatakan keinginannya bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia mengatakan, jika bertemu Presiden, ia akan meminta agar pemerintah bisa memperjuangkan nasib anaknya yang terancam dihukum mati karena telah membunuh majikannya. Jika uang tebusan yang diminta keluarga korban tak dipenuhi, Darsem akan dihukum mati pada 7 Juli mendatang.
"Kalau bisa, saya bicara sama SBY. Ambil anak saya, bawa pulang. Pokoknya, kalau ada yang antar, saya akan bertemu SBY. Bagaimana tanggungjawabnya itu. Anak saya enggak bisa pulang. Cepat pulang, kalau ada uang. Bulan-bulan ini harus dibawa, ibunya sudah kangen," kata Daud, saat mendatangi Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (22/06/2011).
Menurutnya, Darsem tak membuat kesalahan dengan membunuh majikannya. Ia mengatakan, anaknya melakukan hal tersebut karena membela diri. "Tolong Pak SBY, jemput anak saya harus bawa pulang. Anak saya kan enggak salah, mau kerja bantu orang tua. Itu kan majikannya enggak bener mau bela diri," imbuhnya.
Darsem merupakan TKI asal Subang, Jawa Barat. Pada bulan Desember 2007, ia terbukti bersalah di Pengadilan Riyadh karena melakukan pembunuhan terhadap majikannya seorang warga negara Yaman. Pada tanggal 6 Mei 2009, Darsem didakwa hukuman mati oleh Pengadilan Riyadh. Namun, berkat kerja sama antara pihak Lajnah Islah (Komisi Jasa Baik untuk Perdamaian dan Pemberian Maaf) Riyadh dan Pejabat Gubernur Riyadh, Darsem akhirnya mendapatkan maaf dari ahli waris korban dengan kompensasi membayar uang diyat sebesar 2 juta riyal atau sekitar Rp 4,7 miliar.
Sumber Berita : http://nasional.kompas.com/22 Juni 2011
Rabu, 22 Juni 2011
Daud : Pak SBY Bawa Anak Saya Pulang
00.10
Slawi Ayu Cybernews, Terbit pada tanggal 10 April 2011
0 komentar:
Posting Komentar