PAMEKASAN, KOMPAS.com - Derita yang dialami Sab'atun (30) dan Hasin Taufik (40), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, yang akan dieksekusi potong tangan oleh pemerintah Saudi Arabia, mendapat simpati dari masyarakat Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Rabu (22/06/2011) mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pamekasan (FKMP) melakukan aksi penggalangan dana di areal monumen Arek Lancor. Aksi itu mendapat perhatian dari sejumlah pengendara yang melintas.
Koordinator FKMP, Sahur Abadi mengatakan, aksi itu sebagai bentuk kepedulian terhadap dua TKI yang akan dieksekusi potong tangan. "Kita patut prihatin kepada keduanya karena dia masih saudara dengan kita," kata Sahur Abadi.
Selain itu, menurut dia, aksi ini pun untuk mendorong Pemerintah Indonesia agar segera menebus permintaan tebusan majikan kedua TKI sebesar Rp 250 Juta. "Dana yang ada untuk mengurusi TKI miliaran, tetapi kenapa pemerintah sulit untuk membebaskan para TKI yang sedang menjalani proses hukum di Saudi Arabia," tambahnya.
Hasil penggalangan dana tersebut, kata Sahur, akan diserahkan kepada Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan. "Berapa pun hasil dari penggalangan ini akan tetap kami salurkan karena ini amanat," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sab'atun dan Hasin Taufik dipenjara oleh Pemerintah Saudi Arabia di Jeddah sejak pertengahan tahun 2006 lalu. Keduanya dituduh oleh majikannya Sayyid Umar Said Bamusak, telah mencuri emas 1 kilogram.
Keduanya dimintai uang tebusan Rp 250 juta untuk lolos dari tahanan. Kedua TKI yang masih suami isteri itu berangkat ke Saudi Arabia pada tahun 2001 lalu, melalui Perusahaan Jasa Tenaka Kerja (PJTKI) PT Hosana Adi Kreasi, Jakarta Timur.
Rabu, 22 Juni 2011
Digalang Koin Untuk Sabatun dan Hasim
00.16
Slawi Ayu Cybernews, Terbit pada tanggal 10 April 2011
Sumber Berita : http://nasional.kompas.com/read/22 Juni 2011
0 komentar:
Posting Komentar