TEMPO Interaktif, Victoria - Bayangan bumi akan menutupi permukaan bulan mulai pukul 01.23 WIB lepas tengah malam nanti, menandai dimulainya gerhana bulan total. Saat tertutup sempurna, bulan diperkirakan berwarna merah darah.
"Saya bertaruh bulan berubah warna menjadi merah. Merah darah," ujar Perry Vlahos dari Astronomical Society of Victoria, Australia. "Tak akan menyesal bangun lebih awal."
Peristiwa perubahan warna bulan purnama semula putih terang menjadi merah darah terjadi mulai pukul 02.22 WIB dan bertahan selama 100 menit berikutnya. Saat itu, seluruh piringan bulan masuk ke dalam umbra bumi.
Seandainya bumi tidak memiliki atmosfer, bulan benar-benar lenyap dari pandangan. Namun lapisan udara setebal 400 kilometer yang menyelimuti bumi berubah menjadi penghambur cahaya matahari yang berseberangan dengan bulan. Hamburan cahaya ini mendarat di permukaan bulan, tampak berwarna merah dari bumi.
Ahli astronomi dari Canberra, Paul Floyd, mendukung prediksi bulan akan berwarna merah darah. Menurut dia, gerhana bulan total biasanya berwarna jingga atau kemerahan karena atmosfer Bumi bertindak seperti sebuah lensa lemah yang membawa cahaya dari matahari ke dalam bayangan. Namun, tahun ini gerhana ada kemungkinan lebih merah daripada biasanya karena ada abu yang dilepaskan ke atmosfer Bumi dari letusan gunung api di Cile dan Islandia.
"Gerhana ini berpotensi akan sangat merah, tak sekadar jingga, tapi kita tak akan tahu sampai itu terjadi," kata Floyd.
Ahli astronomi dari Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengemukakan pendapat senada. Menurut dia, bulan melintas hampir di tengah bayangan gelap bulan sehingga sangat mungkin berwarna merah. Namun ia mengingatkan gerhana bulan total selalu penuh kejutan sehingga prediksi bulan berwarna merah darah harus dibuktikan dengan melihat langsung dengan mata telanjang.
HERALDSUN | ANTON WILLIAM
Sumber Berita : http://www.tempointeraktif.com/
0 komentar:
Posting Komentar