TALANG - Sejumlah kades di Kecamatan Talang mengaku resah dengan kedatangan segelintir oknum LSM yang mencoba mencari-cari kesalahan perangkat desa dalam penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2010. Hal ini disikapi serius Camat Talang Dra Hj Nurhayati MM dengan meminta semua perangkat desa dan kades untuk memegang teguh aturan yang ada sesuai payung hukum yang berlaku.
Dan dia mengakui, seluruh penggunan ADD di masing-masing Pemdes sudah dipertanggungjawabkan secara paripurna oleh masing-masing kades saat digelar Musrenbang tingkat kecamatan.
"Para kades sempat binggung ketika LSM itu meminta uraian data secara detail terkait program yang didanai ADD. Ini bukan kapasitas kades untuk memberikan semua informasi yang sangat detail kepada mereka. Bila informasi rincian program, boleh-boleh saja disampaikan. Kadang mereka mencari-cari celah untuk mematik kesalahan pemerintah desa. Toh, pertanggungjawaban secara riil dan paripurna sudah disampaikan masing-masing kades di tingkat Musrenbang," terangnya, usai mendatangi pertemuan paguyuban kades di Pring Cendani Rabu (15/6).
Dia tak menampik, terjunnya segelintir oknum LSM ke desa-desa tersebut juga terkait penawaran papan monografi program desa, yang kini sudah tidak lagi dilakukan pihak pemerintah desa lantaran adanya perubahan sistem pembuatan papan program tersebut.
Terpisah, ketua Paguyuban kades Kecamatan Talang Harsoyo juga menyatakan, pada agenda pertemuan paguyuban kali ini juga membahas rencana studi banding kades di Desa Batu Bulan Kecamatan Sukowati Kabupaten Gianyar Bali.
"Studi banding ini terkait dengan upaya peningkatan produksi batik dan tenun yang sebagian besar menjadi sandaran hidup warga yang ada di Kecamatan Talang," terangnya.
Hal senada juga ditegaskan Nurhayati bahwa untuk produk batik sendiri saat ini banyak dikembangkan di Desa Bengle, Langen, dan Pesayangan. Sementara untuk produk tenun banyak diproduksi di Desa Wangandawa, Pacul, Kaladawa, dan Getas Kerep.
Dari studi banding yang akan dilakukan 5 juli 2011 nanti diharapkan bisa menjadi acuan masing-masing kades untuk lebih meningkatkan produksi warganya didua produk tersebut. Dia optimis, dari kegiatan studi banding kali ini akan menambah wawasan masing-masing kades untuk mengembangkan UKM di areal kerjanya.
Terkait ulah segelintir oknum LSM yang kerap mendatangi pemerintah desa, Harsoyo sependapat dengan masukan camat untuk memberikan informasi sebatas rincian program saja. "Terkait hal yang lebih teknis, kami sepakati itu bukan menjadi kewenangan kades untuk memnberikan keterangan. Karena hal tersebut sudah dipertangungjawabkan secara kelembagaan. (her)
Sumber Berita : Radar Tegal 15 Juni 2011
0 komentar:
Posting Komentar