Sabtu, 03 September 2011

Pantura Padat Merayap

SURADADI - Jalur Pantura Kabupaten Tegal, khususnya di wilayah Suradadi Selasa (7/9) mengalami kepadatan kendaraan pemudik yang cenderung menggunakan mobil pribadi dan sepeda motor roda dua. Hal ini diakibatkan karena sejumlah elf yang tidak mengikuti aturan. Tanpa berpikir panjang, elf jurusan Tegal-Pemalang itu kerap menurunkan dan menaikan penumpang tepat di sebelah timur Pasar Suradadi. Karenanya pemudik harus rela mengalah dan merayap saat melintas di daerah tersebut.
Koodinator Unit Bantu Pertolongan Pramuka (UBALOKA) Kabupaten Tegal Candra Dwi mengaku geram melihat supir elf yang selalu mengindahkan peraturan. Padahal sudah berulangkali pihaknya menegur supaya tidak menurunkan atau menaikan penumpang di sekitar pasar. Tetapi mereka selalu bandel.
"Terkadang padat, tapi tidak begitu lama akan lancar lagi. Mungkin kalau supir elf tidak berhenti di situ, jalur di sini bisa tetap lancar," ujarnya.
Menurutnya, selain supir elf yang bandel, juga tampak beberapa pengunjung pasar yang enggan menyebrang melalui jembatan penyeberangan yang sudah tersedia. Mereka lebih memilih menyeberang di jalan daripada harus naik. Alasan mereka karena takut dengan ketinggian.
"Biasanya pengunjung yang sedang memburu waktu, dia malas lewat jembatan penyeberangan. Tapi beberapa ada juga yang takut dengan ketinggian. Sehingga mereka pun memilih menyeberang di jalan," terang dia.
Dia menambahkan dalam waktu satu jam ini, ada tiga kecelakaan kecil di sekitar jalur Pantura Suradadi. Dalam kecelakaan tersebut, tidak menimbulkan korban jiwa, hanya sedikit luka ringan saja. Dan korban kecelakaan, semuanya sudah ditangani oleh pihak kepolisian.
"Kecelakaan pertama di depan Purin, antara mobil dengan motor. Yang kedua di jembatan Suradadi, antara sepeda motor dengan becak. Sedangkan yang ketiga, truk colt diesel di seruduk bus di sebelah timur Pasar Suradadi. Dengan jumlah kecelakaan itu, untungnya tidak ada korban jiwa. Hanya luka ringan saja," ungkapnya.
Kondisi cuaca yang cukup cerah dibandingkan hari sebelumnya yang diwarnai hujan memacu para pemudik memacu kendaraannya. Ketersendataan arus lalu lintas di jalan hanya terlihat saat para pemudik berkendaraan menunggu pergantian pengatur rambu lalu lintas di pertigaan jalan raya Larangan Kramat dan Suradadi yang diketahui merupakan jalur padat dan ada pasar.
''Sejak malam hari kemarin, memang arus mudik tidak begitu ramai. Yang melintas kebanyakan mobil. Ini terjadi lantaran hampir seharian jalan diguyur hujan,'' kata Kasat Lantas Polres Tegal AKP Sukreta melalui petugas jaga di Pos Pam di Dampyak Kramat, kemarin malam.
Kendati demikian, lanjutnya, setelah hujan reda tepatnya sekitar pukul 02.00 WIB, arus mudik sudah mulai tampak kembali. Puluhan ribu sepeda motor dan mobil terus beriring-iringan kembali memadati arus Pantura. ''Kami memprediksi, keramaian arus mudik akan terjadi pada H-2 hingga H-1. Termasuk, besok arus mudik pasti akan terus berjubel,'' jelasnya. Petugas jaga Pos Pam Dampyak Kramat menambahkan bahwa bila kondisi ramai, di jalur Pantura ada sekitar 50 sampai 70 kendaraan yang melintas tiap menitnya. ''Sedangkan meski kondisi padat, namun arus di Pantura lancar. Ini karena selain kondisi jalan sudah baik, juga pengaturan dari kami sebagai polisi terus dilakukan,'' pungkasnya. (k2/gus)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar