SEMARANG - Wakil Gubernur Jateng, Rustriningsih, menerima paket berisi tiga boneka penuh bercak darah. Boneka itu masing-masing mengenakan kalung bertuliskan nama anak-anak Rustriningsih.
Tak mau mengambil risiko, tim Gegana Sat Brimob Polda Jateng pun langsung dikirim ke rumah dinas Rustriningsih di Jalan Rinjani Nomor 1 Semarang.
Paket yang ditujukan kepada Rustriningsih itu diterima Tukino, petugas Satpol PP yang berjaga di rumah dinas, Selasa (7/6) sekitar pukul 16.00. Dalam paket yang dikirim melalui jasa pengiriman Tiki JNE itu tertera nama pengirim Seniman, beralamat di RT 04 RW 04, Pondok Cabe, Ciputat, Jakarta. Selain itu, pada kotak berukuran 20 x 40 cm berbungkus kertas berlakban tersebut juga tertera sebuah nomor telepon 08777503005. Belakangan diketahui nomor itu tak bisa dihubungi.
”Paket baru dibuka Rabu (8/6) sekitar pukul 07.00 oleh Rudi, bagian cleaning service,” kata Chandra, petugas Satpol PP di rumah dinas Wakil Gubernur.
Ketika dibuka, ternyata isinya tiga boneka kain. Dua di antaranya adalah tokoh kartun Malaysia, Upin Ipin, dan satunya lagi boneka perempuan mengenakan gaun berwarna pink.
Ketiga bonek dibungkus karung plastik, lalu dibungkus lagi dengan sebuah kardus mi instan. Yang mengagetkan, di sekujur tubuh boneka terdapat banyak bercak darah. Di leher boneka terdapat kalung bertuliskan nama tiga orang anak Rustriningsih, yakni Danes, Sabira, dan Nafi.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, petugas jaga kemudian menghubungi kepolisian. Polda Jateng mengirim tim Gegana karena khawatir di dalam boneka terdapat bom. ‘’Tim Gegana tiba sekitar pukul 08.30-09.30. Setelah dilakukan pemeriksaan, alhamdulilah tidak ada apa-apa,’’ kata Chandra.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Djihartono, mengatakan pihaknya sedang menyelidiki siapa pengirim paket tersebut.
”Saat ini kami masih melakukan penyelidikan terkait paket berisi boneka tersebut untuk mencari tahu pengirim dan maksudnya. Oleh karena itu, saya belum dapat menyimpulkan,” ujarnya.
Terkait bercak darah di boneka, Djihartono juga belum mendapatkan informasi. Pihaknya akan meneliti apakah darah tersebut berasal dari manusia atau binatang. (H68,J12-43)
Sumber Berita : Suara Merdeka CyberNews, 9 Juni 2011
0 komentar:
Posting Komentar