SEBAGAI salah satu upaya memotong mata rantai munculnya hama tanaman padi, petani di Kabupaten Tegal diminta mengganti tanaman padi dengan tanaman lain seperti palawija. Hal itu dilakukan saat datangnya musim kemarau mendatang, dengan harapan dapat memotong munculnya hama wereng atau hama tanaman padi akibat jenuhnya lahan.
Apalagi saat sekarang terlihat disejumlah lahan tanaman padi di Kabupaten Tegal, rentan dengan serangan hama wereng. Selain itu, petani juga dihimbau tidak menanam jenis tanaman padi ketan lusi. Karena tanaman itu sangat rawan dengan serangan hama dan bisa menjadi pemicu serangan hama pada seluruh lahan pertanian di sekitarnya.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Pelaksanan Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Pemkab Tegal, Ir Toto Subandrio.
Dikatakan Toto, dirinya masih khawatir karena banyak petani yang ingin meneruskan menanam padi, apalagi melihat masih sering terjadinya hujan di Kabupaten Tegal. Dikatakannya, kondisi itu justru menghawatirkan dan bisa merugikan petani sendiri karena menjadi sangat rawan munculnya hama tanaman padi.
Menurut dia, dengan menunda bertanam padi dan mengganti dengan tanaman lain, secara otomatis, membuat munculnya hama padi menjadi terputus. Itu bisa membuat petani tidak merugi karena musim tanam padi berikutnya lebih aman dari serangan hama. “Kami berharap, petani padi bisa memahami konteks ini dan menunda bertanam padi pada musim kemarau mendatang,” ucap Toto.
Adapun wilayah endemis hama padi, menurutnya, hampir merata di semua wilayah persawahan padi. Intinya bukan endemi atau tidak, namun hama bisa muncul suatu saat dimanapun terdapat tanaman padi. Untuk itu diharapkan petani selalu sigap jika melihat tanamannya mulai dicurigai terserang hama sejak awal.
“Selain itu, kami sarankan agar petani menggunakan tanaman padi dari bibit yang berkualitas dan varietas unggul tahan wereng (VUTW),” ujarnya.
Sumber Berita : Radar Tegal 5Juni 2011
0 komentar:
Posting Komentar