PUNCAK peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2011, diperingati oleh Pemkab Tegal dengan menggelar sejumlah kegiatan. Diantaranya dengan mengajak semua lapisan masyarakat untuk melakukan penanaman pohon di sekitar turus jalan Jalur Lingkar Kota Slawi (Jalingkos). Dalam kegiatan tersebut, Pemkab Tegal sedikitnya menyediakan 4.000 bibit pohon untuk ditanam.
Kegiatan itu juga sebagai salah satu upaya memberikan motivasi kepada semua lapisan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha untuk melakukan aksi nyata untuk memberikan andil dan peran serta dalam pengendalian perubahan iklim dan pemanasan global.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh tanggal 5 Juni tersebut diperingati tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga melibatkan berbagai element masyarakat. Mereka diantaranya seperti perintis lingkungan, pengabdi lingkungan, pemerhati dan pecinta lingkungan hidup, Pramuka, mahasiswa, pelajar, vespa mania yang tergabung dalam Community Secooter Slawi (COSS), komunitas sepeda onthel dan pit tua Slawi, santri pondok pesantren Mahadut Tholabah Babakan Lebaksiu, dan elemen masyarakat lainya. Sedikitnya 2.500 orang melakukan penanaman secara serentak di turus jalan Jalingkos tersebut.
Puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2011 yang bertemakan "Hutan sebagai penyangga kehidupan ini", sebelumnya juga diperingati dalam bentuk upacara. Bupati Tegal, Agus Riyanto, bertindak langsung sebagai inspektur upacara yang digelar di lapangan yang rencananya akan dibangun terminal di Desa Dukuhsalam Slawi. Pada kesempatan itu, Pemkab Tegal juga sekaligus memberikan apresiasi serta bantuan bibit secara simbolis, yang kemudian dilanjutkan penamaman pohon secara bersama-sama.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Tegal, Ir Khofifah, dalam laporannya, menyatakan, pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, digelar sejumlah kegiatan secara bersamaan. Selain upacara dan penanaman pohon di turus jalan Jalingkos, pada saat yang sama juga diadakan upacara di puncak Gunung Slamet oleh komunitas Galas dan pendaki gunung dari berbagai penjuru tanah air. Pada kesempatan itu pula, mereka juga melakukan penanaman pohon di sekitar Gunung Slamet.
“Kami sangat bangga dengan masyarakat, karena sudah mulai cinta dengan bumi dengan menekan laju pencemaran dan kerusakan sumberdaya alam serta meningkatkan kecintaan menanam dan memelihara pohon,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati Tegal, yang pada tanggal 7 Juni nanti akan menerima penghargaan dari pemerintah pusat, karena telah diniali mampu menaikkan hasil perolehan Adipura sebanyak 5 poin dari penilaian tahun sebelumnya. “Mudah-mudahan target anugerah atau piala Adipura tahun 2012 dapat dicapai oleh kota Slawi,” harapnya.
Sementara Bupati Tegal, Agus Riyanto, saat membacakan amanat tertulis dari Menteri Lingkungan Hidup, meminta masyarakat untuk memperhatikan dengan serius kerusakan hutan dan perubahan fungsi lahan. Karena kedua hal tersebut memberikan kontribusi besar bagi memburuknya perubahan iklim di Indonesia. Ancaman kelestarian hutan perlu diantisipasi secara optimal dimana seluruh aktivitas pembangunan, khususnya yang terkait dengan hutan, harus berwawasan lingkungan dan mengacu pada daya dukung dan daya tampungnya.
"Kita masih melihat kegiatan industri terutama pertambangan yang merusak lingkungan, masih maraknya pembalakan liar (illegal logging), konversi lahan untuk pemukiman dan perkebunan, dan yang tidak kalah seriusnya adalah kebakaran hutan dan lahan yang tidak sedikit terjadi karena pembakaran dengan sengaja. Semua perilaku yang merusak tersebut harus diubah atau Indonesia yang sekarang memiliki hutan terbesar ketiga di dunia ini, akan kehilangan hutannya dan kondisi dapat menjadi bencana besar," ucap Bupati Tegal.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Tegal bersama jajaran Muspida lainnya memberikan apresiasi, penghargaan, bantuan, dan surat keputusan yang diterima oleh perwakilan titik pantau perumahan Griya Praja Mukti Kalisapu Slawi yang menerima penghargaan Adipura tingkat Kabupaten Tegal sebagai penggiat Adipura untuk titik pantau perumahan.
Yang kedua, penghargaan Adipura tingkat tata kelola sekolah bagi sekolah dengan WC terbersih yang diberikan kepada SMA Negeri 2 Slawi. Selain itu, Bupati juga memberikan piagam dan piala Kalpataru kepada Suyanto, LMDH Wanabumi Tirta Makmur, dan Taruno. Sementara penghargaan Adiwiyata, diberikan kepada SMKN 1 Slawi.
Sumber Berita : Radar Tegal, 5 Juni 2011
0 komentar:
Posting Komentar