BOLEH jadi angka kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK dan SMP/MTs di Kota Tegal tahun ini mengalami peningkatan. Namun demikian, diindikasikan hasil kelulusan yang ada tidak lepas dari dugaan adanya pengkatrolan nilai sekolah.
Hal ini terkuak dalam Rapat Koordinasi (rakor) Pendidikan yang di gelar Pemerintah Kota (pemkot) Tegal, Rabu (8/5), di ruang Adipura Balai Kota. Pada kesempatan itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Dra Titik Andarwati membeberkan hasil evaluasi yang dilakukan, yakni perbandingan antara nilai UN dan nilai sekolah.
Untuk tingkat SMP/MTs, dari 35 sekolah, sebagian besar nilai sekolahnya terpaut jauh dengan nilai UN-nya. Hanya ada beberapa sekolah yang perbandingan antara nilai UN dan nilai sekolahnya tidak terlalu jauh. Yakni SMP Pius, SMPN 2, dan SMPN 7.
Sementara di tingkat SMA/MA, hasil evaluasinya demikian. Untuk jurusan IPA dari 10 sekolah hanya lima yang hasil nilai UN-nya lebih tinggi dari nilai sekolah. Yakni SMAN 4, SMAN 1, SMAN 2, MAN, dan SMAN 3.
Sedang di jurusan IPS dari 12 sekolah yang nilai UN-nya lebih tinggi dibanding nilai sekolahnya hanya ada satu yakni SMAN 1. Sementara ditingkat SMK dari 15 sekolah yang nilai UN dan nilai sekolahnya terpaut jauh hanya ada 5 sekolah. Di antaranya SMK Muhammadiyah 2, SMK PGRI, SMK Bahari, SMK SUPM Al Maarif, dan SMK DWP. Sementara sisanya sudah seimbang, bahkan nilai UN-nya lebih tinggi dari nilai sekolah.
Pada kesempatan sama Kepala SMPN 2, Luas mengungkapkan, setelah melihat hasil evaluasi tersebut, dirinya mengaku prihatin. Menurutnya apabila kelulusan tahun ini sistemnya sama dengan 2010 lalu. Maka jumlah siswa tidak lulus di tingkat SMP/MTs mencapai 962 anak.
"Dengan begitu sebenarnya hasil kelulusan ini jika dibandingkan tahun sebelumnya merosot tajam. Bahkan jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Brebs, Kabupaten Tegal, dan Pemalang. Kota Tegal tergolong paling rendah," ujarnya.
Dia menambahkan, faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya terkait dana-dana bantuan. Seperti Dana Peningkatan Mutu Sekolah (Dapen) tahun ini belum ada kejelasannya. Apakah akan keluar atau tidak. Kemudian juga dana BOS dengan sistem terbarunya. "Kami rasa itu semua berpengaruh juga terhadap hasil evaluasi tadi," tandasnya.
Sementara Wali Kota Tegal, H Ikmal Jaya SE Ak membantah dengan tegas bahwa hasil kelulusan tahun ini membuktikan banyaknya ketidak jujuran sekolah. "Ini bukan katrol. Ini nilai dari semester 1 sampai dengan 5. Jadi gabungan bukan katrolan," tegasnya.
Dia meyebutkan, idealnya nilai sekolah lebih tinggi dari nilai UN. Hanya saja perbandingannya tidak terlalu jauh. Karenanya dia berpesan agar perbandingan nilai kedepan lebih diperbaiki lagi.
Kemudian bagi sekolah-sekolah yang tahun ini belum meluluskan 100 persen. Diharapkan tahun depan diupayakan bisa lulus 100 persen. Bagi yang sudah 100 persen kualitasnya lebih ditingkatkan lagi. (adi)
Sumber Berita : Radar Tegal 8 Juni 2011
0 komentar:
Posting Komentar