Jumat, 11 November 2011

Indonesia Pasti Bisa

PALEMBANG - Pembukaan SEA Games XXVI semalam yang berlangsung spektakuler seakan menjawab kesangsian kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah.
 Meski tidak mungkin menghilangkan beberapa kekurangan, namun pembukaan yang berlangsung megah di depan para duta negara sahabat, telah membangkitkan kebanggaan. Di tengah berbagai sengkarut, inilah Indonesia negara besar yang tidak akan kehilangan kekuatannya.
’’Sebagai bangsa Indonesia, kita yakin Indonesia pasti bisa,’’ ujar Presiden Panitia Penyelenggara SEA Games Indonesia (Inasoc) Rita Subowo dalam sambutannya.
SEA Games kali ini merupakan terbesar yang pernah diselenggarakan dan diikuti 11 negara. Sekitar 12.000 atlet akan berkompetisi dalam 48 cabang olahraga untuk memperebutkan 542 medali emas. Dua cabang baru yang dipertandingkan adalah vovinam dan pentaque.
Meski masing-masing negara dipastikan berkompetisi ketat untuk menjadi yang terbaik, sebagaimana semangat SEAG, persaingan bukan hal yang utama. Melainkan ajang ini sebagai sarana untuk mempererat persahabatan dan menunjukkan kekuatan Asia Tenggara di panggung dunia.
Seperti dijanjikan, pembukaan semalam mengundang decak kagum dan mampu mengaduk-aduk perasaan para penonton, terlebih lagi yang hadir langsung di Stadion Utama Jakabaring. Hujan yang sempat membasahi bumi di tengah-tengah acara tidak mampu mengurangi kemegahan pembukaan.
Demikian pula ketika sebagian penonton bubar karena memilih berteduh, dan api obor yang sempat dua kali padam. Tidak berlebihan bila kita menyebut tidak banyak negara yang mampu menampilkan pergelaran luar biasa seperti semalam. Usai pesta kembang api sebagai tanda pembuka seremoni pembukaan, empat cerita yang menggambarkan utopia Indonesia ditampilkan. ’’MusiHeart of the City’’ menampilkan harmoni masyarakat Palembang, Sumsel, dan Sumatra dengan alam.
Kemudian ’’Golden Penninsula’’ mengingatkan kejayaan kemaharajaan Sriwijaya menguasai lautan luas dan tidak tergoyahkan di daratan. Sementara koreografi Merajut Nusantara yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia benar-benar menyentuh palung terdalam jiwa.
 Kebinekaan budaya Indonesia yang tiada ada di negara lain, bukanlah pemicu perpecahan, namun untuk saling melengkapi. Menjadikannya sebagai kekuatan dan menumbuhkan kebanggaan.
Lalu ’’Reach Out the Dream’’ sebagai satu kisah terakhir yang dikreografikan, menggambarkan impian Indonesia menggapai bintang. Bukan hanya di dunia olahraga, namun juga impian besar Indonesia di pergaulan dunia.
’’Kita berharap Indonesia menduduki peringkat teratas pada SEA Games kali ini, sehingga dukungan masyarakat sangat dibutuhkan bagi perjuangan atlet Indonesia yang akan bertanding. Ayo Indonesia bisa,’’ kata Rita.
Persahabatan
Adapun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang membuka acara, juga mengungkapkan harapan tinggi agar Indonesia kembali menjadi Macan Olahraga Asia Tenggara. Meski demikian dirinya tetap menempatkan persahabatan di antara negara-negara peserta tetap menjadi yang utama di atas segalanya.
’’Perhelatan olahraga ini sesungguhnya untuk mengukuhkan kebersamaan di antara negara-negara Asia Tenggara,’’ tegasnya.
Ribuan warga menyerbu Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, untuk menyaksikan upacara pembukaan SEA Games 2011. Hampir seluruh tribune stadion dipenuhi oleh masyarakat yang ingin menyaksikan langsung jalannya pembukaan pesta olahraga termegah se-Asia Tenggara ini.
Namun, tidak mudah untuk bisa masuk ke stadion. Mereka harus rela mengantre dan membayar tiket yang cukup mahal. Harga tiket dipatok mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta.
Meski demikian, beberapa orang yang sudah memiliki tiket pun tidak lantas bisa masuk ke stadion. Seperti terlihat di salah satu pintu tribune barat, beberapa orang berbesak-desakan masuk ke dalam stadion.
Mereka yang tak bisa masuk menikmati pemandangan yang bisa dilihat dari luar stadion, seperti sinar laser dan kembang api. Saat berkumandang lagu Indonesia Raya, sebagian besar penonton di luar stadion ikut menyanyikan dengan semangat.
Di sudut lain, para penari yang belum tampil dengan sabar menunggu giliran. Untuk pentas pada pembukaan itu, mereka datang ke stadion secara bergelombang sejak pukul 14.00.
Sintaseva Lesmana (17) siswa kelas II SMA 17 Palembang mengatakan senang dan bangga terpilih menjadi bagian dalam upacara multievent ini. Tak semua remaja mendapat kesempatan seperti itu. Tiap sekolah, dari 200-an siswa, yang terpilih hanya 25 anak.
Dia membawakan tarian Cendrawasih, dengan kostum berwarna hijau, kepalanya dipasang bulu-bulu hijau. Untuk pementasan itu, para penari berlatih 30 kali selama sebulan. ’’Karena senang, tak ada kata capai.’’
Sebanyak 3000 penari pendukung acara dilibatkan dalam acara pembukaan. Upacara pembukaan yang dimulai tepat pukul 19.00. (73)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/11/12/166197/

0 komentar:

Posting Komentar