Minggu, 06 November 2011

Perayaan Idul Adha di Markas Bharagas

USAI melaksanakan sholat Idul Adha 1432 secara berjamah, keluarga besar Bharagas menyembelih sejumlah hewan kurban di Lapangan Asrama Polisi Kalibliruk Slawi, Minggu (7/11) pagi. Agenda rutin setiap tahun ini dipimpin langsung Kapolres Tegal, AKBP Nelson Pardamaian Purba SIK. Lelaki tinggi dan tampan ini hadir dengan menggenakan baju koko berwarna coklat tua dengan celana warna hitam dan sebuah peci di kepalanya. Kapolres didampingi sang istri tercintanya dan beberapa anaknya serta keluarga besarnya. Pria yang pernah memerankan sejumlah sinetron di layar kaca ini, nampak bahagia bisa merayakan hari kurban bersama keluarga Bharagas. Tak segan-segan, Kapolres sapaan akrab Nelson ini, selalu melemparkan senyum manisnya kepada para anggotanya serta warga sekitar yang kebetulan hadir di tempat tersebut.
Disela-sela obrolannya dengan para kuli tinta, Kapolres mengaku, kali ini hewan kurban yang sedianya dibagikan kepada warga sekitar asrama dan anggota yang membutuhkan, sebanyak 23 kambing dan 3 sapi besar. Sementara untuk memudahkan pola pendistribusian daging tersebut, pihaknya telah melakukan langkah pembagian kupon terhadap warga pada hari sebelumnya.  "Mudah-mudahan moment Idul Adha ini menjadi media menjalin ukhuwah dan kebersamaan bersama masyarakat sekitar," kata pria berkulit putih ini, seraya mencicipi buah anggur yang sudah disediakan diatas meja.
Selain hewan kurban itu datang dari Kapolres, juga datang dari jajaran perwira di Markas Komando Polisi Resort Tegal dan Waka Polres setempat. Sesuai rencana awal, setelah penyembelihan yang dilakukan oleh panitia, hewan kurban dipotong kecil-kecil lalu dimasukan ke dalam kantung plastik. Kemudian dibagikan merata sesuai kupon yang ada. Sementara untuk pembagian daging, dilakukan tepat pukul 10.00 WIB.
"Ini sebagai wujud nyata kepedulian keluarga besar Bharagas dalam memaknai Hari Raya Idul Adha dengan menempuh pembagian daging qurban," cetusnya.
Sejatinya, perayaan Hari Raya Idul Adha tidak semata-mata memiliki dimensi makna teologis sebagai ibadah untuk mendekatkan diri manusia kepada Sang Khalik. Melainkan, justru Idul Kurban alias Idul Adha tersebut lebih menekankan pada pemunculan kesadaran batin manusia untuk gemar berjihad sosial. Artinya, melalui ritual penyembelihan hewan kurban itu, umat manusia diajak untuk semakin peduli pada nasib fakir miskin dan pihak-pihak yang lemah.
Jika menilik alur historisitas Hari Raya Idul Adha, memang terbilang sangat fenomenal. Di masa itu, Nabi Ibrahim mendapatkan bisikan suci untuk sesegera mungkin menyembelih sang anak kesayangannya, yaitu Ismail. Sungguh sebuah perintah yang amat berat dikerjakan. Namun dengan kebesaran Allah SWT, Ismail berubah atau diganti dengan seekor hewan unta.  "Ada makna yang hakiki dari kurban, yakni ketaatan kepada Allah SWT, dengan dilandasi keiklasan, syariat Nabi Ibrahim sebagai bentuk penghambaan diri dan keluarganya terhadap Allah, yang didasari keikhlasan. Ajaran Nabi Ibrahim harus dijadikan contoh dan keteladanan bagi umat manusia," tutupnya. (yeri novel)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar