JAKARTA- Bursa calon presiden pada Pemilu 2014 kian menghangat. Setelah Aburizal Bakrie yang digadang-gadang Partai Golkar, giliran mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diajukan sebagai RI 1 oleh Partai Serikat Rakyat Independen (SRI).
Rencana pencalonan Sri Mulyani yang kini menjabat Direktur Pelaksana (Managing Director) Bank Dunia itu diungkapkan oleh sejumlah pengurus Partai SRI saat mendaftarkan parpol baru itu ke Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM, kemarin. Para pengurus Partai SRI tersebut antara lain advokat senior Todung Mulya Lubis dan pengamat politik Arbi Sanit.
Todung dan Arbi didampingi Ketua Umum Damianus Taufan menyerahkan berkas dan bendera Partai SRI saat mendaftarkan verifikasi parpol di lantai enam kantor Ditjen AHU Kemenkum HAM. Beberapa simpatisan juga membawa bendera kecil lambang partai mereka, yaitu gambar sapu lidi dengan latar berwarna oranye.
”Sri Mulyani adalah salah satu putra terbaik bangsa dan mempunyai kecerdasan. Dia sudah diakui di mana-mana. Dia sosok yang tegas, berani, dan punya integritas,” ujar Todung yang duduk sebagai anggota Majelis Pertimbangan.
Mengenai kasus Bank Century yang dikaitkan pada Sri Mulyani, Todung menyerahkan sepenuhnya pada masyarakat. Sebab, hingga kini wanita yang menyelesaikan pendidikan SMA di Semarang itu tidak pernah disidang dan dinyatakan bersalah.
Arbi Sanit menambahkan, alasan partainya mengusung Sri Mulyani karena dia merupakan tokoh penting.
”Kalau tanpa tokoh nggak menarik. Tokoh itu penting untuk partai. Partai akan mati tanpa tokoh. Selain tokoh, partai juga membutuhkan organisasi. Tapi di sisi lain, Sri Mulyani punya gagasan-gagasan,” kata Arbi.
Apakah Sri Mulyani sudah memberikan persetujuannya terhadap rencana tersebut?
”Sekarang hubungan saling pengertian dulu, bahwa ia punya pemahaman. Dalam pidato dia bicara “I will come back”, itu kami memahami bukan pulang kampung ke Jawa, tapi kembali ke kekuasaan,” jawab Arbi.
Menurut Arbi, pencalonan secara resmi akan dicanangkan pada 2013. Dia yakin, pada pemilu mendatang Sri Mulyani akan merebut hati rakyat Indonesia. Kerinduan akan pemimpin yang berintegritas diklaim Arbi sebagai daya tarik tersendiri.
Taufan juga yakin partainya lolos verifikasi. Sebab, kepengurusan 33 provinsi sudah lengkap. Ia menambahkan, partainya merupakan partai swadaya. Dana partai berasal dari saweran anggota, mulai Rp 10 ribu sampai Rp 10 juta.
”Kantor kami sederhana di Jl Latuharhary Nomor 16,” kata Damianus.
Orang Baik
Bagaimana tanggapan partai-partai lain? Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie merespons santai rencana pencalonan Sri Mulyani dalam Pilpres 2014.”Ya bagus, baik, orangnya baik,” ujar Ical sambil tersenyum di sela-sela buka bersama di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat.
Namun, menurutnya, kehadiran partai baru dan capresnya itu tak akan mengganggu jalan Golkar dalam memenangi Pemilu 2014. Golkar tak pernah terancam oleh kehadiran Partai SRI, sekalipun dengan membawa sosok Sri Mulyani.
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum tidak risau atas kehadiran Partai SRI. Anas menyambut baik dan tidak melihatnya sebagai ancaman.
”Selamat datang untuk Partai SRI. Partai baru tidak boleh dianggap sebagai ancaman,” katanya.
Menurutnya, PD siap berkompetisi dan bertarung dengan Partai SRI pada Pemilu 2014 mendatang.
Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) ikut memberikan tanggapan. Menurut Kalla, Sri Mulyani adalah tokoh yang cukup baik, namun memiliki kendala.
”Baik namun ada kendala,” ujar JK.
Apakah kendalanya kasus Bank Century? ”Saya kira enggak,” tutur JK sambil tersenyum.
Tudingan adanya kepentingan asing di balik Sri Mulyani?
”Saya tidak jelas,” ujar JK tanpa menyebutkan kendala apa yang bakal mengganjal pencalonan Sri Mulyani.
Di sisi lain, Partai Demokrat tidak akan tergesa-gesa mengumumkan calon presidennya untuk Pemilu 2014. Pemenang Pemilu 2009 itu baru akan menentukan capresnya pada 2013. Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Ramadhan Pohan mengatakan, partainya tidak akan terpancing untuk mengajukan calon presiden seperti halnya Partai Golkar yang menjagokan Aburizal Bakrie (Ical) dan Partai SRI yang mengusung Sri Mulyani.
“Kalau Demokrat saya kira masih jauh. Kami tidak akan terpancing dengan suasana seperti itu. Demokrat baru membahas itu tahun 2013,” ujarnya.
Menurut Pohan, Demokrat masih fokus bekerja sesuai program yang telah disusun guna menyejahterakan masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya tidak akan merespons secara berlebihan manuver yang dilakukan partai lain.
Anggota Dewan Pembina PD, Ahmad Mubarok menambahkan, kesiapan Golkar untuk mengusung Ical menjadi capres 2014 tidak akan membuat Demokrat khawatir dan merasa terancam.
Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso mengungkapkan bahwa Ical belum setuju diusung sebagai capres 2014, meskipun kemungkinan tersebut masih terbuka lebar. Oleh karena itu, Golkar belum memutuskan untuk mengusung siapa pun. Golkar baru akan menentukan capres pada tahun 2012. (J22,dtc-59)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/04/155025/
0 komentar:
Posting Komentar