Kamis, 14 Juli 2011

Pola Sehat Untuk Jantung

JANTUNG Merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting. Salah satunya jantung bertugas memompa nutrisi dan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Tetapi tugasnya sangat berat, karena harus memompakan aliran darah ke seluruh pembuluh darah.
Salah satu penyebab penyakit jantung adalah kadar kolesterol darah yang tinggi. Penumpukan kolesterol disebabkan konsumsi lemak yang berlebihan dalam menu sehari-hari sehingga kelebihannya disimpan dalam tubuh.
Mengkonsumsi makanan yang sehat adalah cara terbaik untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan beberapa faktor yang menyebabkan serangan jantung. Mengutip anjuran dari Heart-healthy Nutrition Strategy dapat membantu mengurangi LDL kolesterol (kolesterol yang tidak baik), menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar gula darah, dan juga mengurangi berat badan.
Diet sehat untuk jantung dimulai dengan memberikan perhatian lebih pada apa yang kita makan. Resiko peningkatan Atherosclerosis, yaitu tersumbatnya pembuluh darah arteri yang mnyebabkan terjadinya serangan jantung bisa dikurangi. Caranya sangat sederhana, menyantap makanan yang bersahabat buat jantung. Jika pembuluh darah arteri sudah mulai tersumbat maka proses penyumbatan bisa diperlambat dan dihentikan.
• Pola makan sehat
Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.
Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.
• Konsumsi serat
Menurut Alice H. Lichtenstein, DSc, salah seorang juru bicara dari American Heart Association mengatakan bahwa “Penelitian menunjukkan bahwa makanan yang banyak mengandung serat itu berhubungan jelas dengan menurunkan resiko penyakit jantung”. Serat adalah nama untuk jenis karbohidrat tertentu (berasal dari sayuran, tanaman, dan grains) yang tidak bisa dicerna secara penuh oleh tubuh. Serat adalah pengganti yang simple. Orang yang banyak mengkonsumsi serat (yang berasal dari tanaman, tidak mengandung kolesterol, dan rendah kalori) berarti mungkin dia telah memilih makanan yang mengandung lemak lebih sedikit, dan kalori lebih banyak.
• Konsumsi ikan
Ikan merupakan sumber asam lemak omega 3, protein dan juga nutrisi lainnya. Omega 3 tersebut sangat membantu mengurangi resiko strok dan serangan jantung. The American Heart Association menyarankan untuk mengkonsumsi setidaknya dua kali dalam seminggu lemak omega 3 yang banyak terkandung di dalam ikan, seperti ikan salmon.

• Berhenti merokok

Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.
• Hindari Stres
Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah.
• Hipertensi
Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.
• Obesitas
Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung.

• Olahraga secara teratur

Olahraga teratur memberikan suatu manfaat, yaitu mencegah pengurangan massa jantung. Normalnya terjadi saat penuaan. Bhella menjelaskan “Ukuran otot jantung, yang biasanya diukur dengan massa ventrikular kiri mencapai puncaknya pada fase awal kehidupan dan mulai berkurang seiring proses penuaan yang pasif”. Ketika daya kerja otot jantung berkurang seiring dengan usia, jantung akan bertambah lemah. Kemampuan merespon tuntunya juga akan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan penebalan jantung dengan meningkatkan proporsi relatif dari connective tissue jika dibandingkan dengan otot jantung.
• Konsumsi antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
• Keturunan
Seorang yang orang tua atau saudara kandungnya pernah mengalami serangan jantung sebelum usia 60 memiliki risiko lebih besar menderita penyakit ini. Karena itu, jika Anda memiliki kerabat yang pernah mengalami serangan jantung, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam menjaga agar pola makan dan gaya hidup Anda dapat menunjang jantung sehat.
• Hindari Kolesterol tinggi
Sebetulnya kolesterol tidak selamanya buruk bagi kesehatan. Karena sebenarnya dalam kolesterol sendiri adalah sejenis lemak (berwarna putih) yang diperlukan oleh tubuh untuk metabolisme dan pembentukan berbagai hormon dan enzim. Namun jika terdapat lemak jenuh inilah yang harus dijaga didalam tubuh kita karena kolesterol yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan terutama merusak pembuluh darah di otak dan jantung.
Istirahat yang cukup
Studi di Jepang dari National Cancer Center Tokyo, menyatakan bahwa pria yang sering bekerja lebih dari 60 jam per minggu, dan tidur kurang lebih lima jam memiliki dua kali lipat resiko serangan jantung.
(rifki/CN34)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/7 Juli 2011

0 komentar:

Posting Komentar