Kamis, 14 Juli 2011

Ratusan Nelayan Urung Melaut

SURADADI - Ratusan nelayan di Kecamatan Suradadi, tak sedikit yang mengurungkan niatnya untuk ke laut. Hal ini disebabkan karena angin timur yang tengah melanda perairan laut Utara, khususnya di wilayah Pantura Kabupaten Tegal.
Salah seorang nelayan Desa Suradadi Kecamatan Suradadi, Wakrim (51) mengatakan, jumlah perahu kayu di wilayahnya sekira 800 buah. Sementara yang tidak melaut, hampir setengahnya dari jumlah itu. Semua perahu terpaksa berlabuh di Muara Sungai Cenang atau pelabuhan setempat. Adapun nelayan yang berani melaut, jumlahnya jauh lebih sedikit. Mayoritas nelayan tidak berani ke tengah laut, lantaran angin begitu kencang.
"Ini sedang musim timuran, makanya sebagian nelayan Suradadi tidak berani melaut," terangnya, kemarin.
Dia menjelaskan, nelayan yang berani melaut hanya sekedar mencari ikan jenis teri jawa. Ikan tersebut, saat ini juga mengalami kenaikan harga. Dimana harga sebelumnya, hanya Rp 120 ribu per segon atau sekira 15 kilogram. Sementara saat ini, mencapai Rp 130 ribu per segon.
Kendati harga naik, tak selamanya para nelayan mendapat tangkapan maksimal. Menurutnya, pendapatan nelayan hanya sekedar untuk biaya operasional dan sedikit untuk menutup kebutuhan keluarga. "Mendapat satu segon saja sudah untung," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang ikan di Pelabuhan Suradadi, Fatimah (41), mengaku prihatin lantaran ikan yang didapatnya dari para nelayan tidak sesuai dengan kebutuhan. Menurut dia, meski harga ikan teri naik, namun permintaan dari konsumen tetap banyak. Sementara setiap nelayan berlabuh, hasil tangkapannya hanya beberapa segon saja. Dan itu pun, kata dia, harus berebut dengan pedagang ikan lainnya yang sudah menunggu lama di tepi muara. "Harganya harus berani tinggi ketika menawar langsung ke nelayan. Karena kalau tidak seperti itu, tidak bisa mendapatkan ikan," keluhnya.
Terpisah, Kepala Desa Suradadi, Tarsidjan, juga mengatakan hal yang senada. Menurutnya, kali ini nelayan Pantura dan pedagang ikan di wilayahnya tengah prihatin. Mereka tidak bisa mendapatkan ikan lantaran cuaca tidak menentu. "Angin timuran kerap datang. Karena itulah banyak nelayan yang berlabuh sembari menunggu angin reda," ucapnya singkat. (yer)

Sumber Bertita : http://www.radartegal.com/13 Mei 2011

0 komentar:

Posting Komentar