Rabu, 13 Juli 2011

Tinggal Tunggu Waktu

Menjadikan lagu tegalan sebagai ikon di rumah sendiri bukan perkara mudah. Untuk itu perlu adanya kebersamaan antarpekerja seni. Sebab, jika mengedepankan egosentris, menyebabkan laju lagu tegalan seperti berjalan di nol kilometer.

Demikian dikemukakan Dhimas Riyanto, pencipta lagu tegalan. Untuk itu, ia mengajak para pencipta lagu membuat lagu yang bermutu. Dhimas mengajak penyanyi, pecipta lagu, produser dan aranger untuk merapatkan barisan sekaligus menggalang kesetiakawanan.

’’Cirebon perlu ditiru, karena seniman Kota Udang itu memiliki pertalian kuat dalam kebersamaan mempopulerkan lagu. Kalau keangkuhan dan kesombongan tetap tetap dipertahankan, niscaya lagu tegalan akan tetap menjadi jago kandang,’’ tandasnya.

Dhimas berharap, lagu tegalan bisa menembus batas wilayah. Dengan demikian, deretan nama pencipta lagu tegalan yang tercatat di Karya Cipta Indonesia (KCI) akan bertambah. Saat ini baru ada empat nama yang tercatat, yakni Dhimas Riyanto, Imam Joend, Najeeb B dan Gun S Recky.
Dia mengatakan, dari 40 lagu tegalan ciptaan Dhimas, ada enam di antaranya yang meledak di pasaran. Sedangkan Najeeb mencipta sekitar 200 lagu.

Khas Tegal

Ya, pada 1970-an, lagu tegalan sudah dikenal masyarakat. Melalui radio, masyarakat akrab dengan lagu beraksen medok khas Tegal. Saat itu pula, nama Najeeb B (57), pecipta lagu sekaligus penyanyinya, menjadi pujaan warga setempat.  Lalu pada 1978, Dhimas Riyanto (56) muncul. Ia melempar lagu ’’Nyong Cinta Padamu’’ yang dinyanyikan Sony Mukson, asal Banyumas. Menyusul karya lainnya, seperti ’’Ana Crita Ana Kanda’’, ’’Sendehan Lawang’’, ’’Brebes Tegal Slawi’’, ’’Ngodor Dewek’’.
’’Lagu Nyong Cinta Padamu saat itu meledak di pasaran kaset, dan mampu menghambat pasar lagu Cirebonan,’’ kata Dhimas.

Hasilnya, dia mampu membeli mobil. Sebab, kasetnya terjual di atas 10.000 keping. Menurut Dhimas, unsur pentatonis lagu tegalan memang sulit melepaskan diri dari kepungan karakter melodi tiga kota yakni, gaya banyumasan, cirebonan, dan campursarinan.  (Nuryanto Aji-71)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/10 Juli 2011

0 komentar:

Posting Komentar