YOGYAKARTA- Ribuan warga DIY dan sekitarnya Minggu (3/7) pagi kemarin (3/7) mengikuti Labuhan Merapi 2011 atau Tahun Be 1944. Prosesi dalam rangka Jumenengan Raja Kraton Yogyakarta dilakukan di Alas Bedengan, Bukit Sri Manganti,dipimpin oleh juru kunci Merapi yang baru atau putra alm Mbah Maridjan, Mas Lurah Sirakso Sihono.
Sebelum dilabuh, ratusan abdi dalem Kraton Yogyakarta yang mengikuti upacara ritual itu singgah di petilasan rumah alm Mbah Maridjan di Kinahrejo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Mereka mengheningkan cipta mengenang juru kunci Merapi yang meninggal akibat erupsi 2010 lalu. Mengawali prosesi itu, sebelumnya pada Sabtu (2/7) sore lalu sejumlah bregodo prajurit Kraton Yogyakarta serta sejumlah Muspika Kecamatan Cangkringan maupun para Kepala Desa di lereng Merapi, menggelar Kirab Budaya. Kirab di Desa Plosokerep, Umbulharjo itu cukup mendapat perhatian masyarakat.
Termasuk yang dikirab berupa gunungan lanang dari sayur dan buah hasil pertanian serta replika uba rampe labuhan. Dengan ritual itu, warga berharap, pascaerupsi Merapi, lahan mereka bisa ditanami kembali.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman, Untoro Budiharjo, selain sebagai upacara adat Labuhan Merapi sudah menjadi daya tarik wisatawan. Termasuk di antaranya wisatawan asing. (P58,29)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/4 Juli 2011
0 komentar:
Posting Komentar