MASYARAKAT Tegal dan sekitarnya mulai bisa menyaksikan pementasan wayang secara langsung, mulai Jumat (1/7) malam di halaman depan Radio Sebayu FM.
Bagi yang tidak sempat datang, dapat mendengarkan pementasan yang disiarkan on air (langusng) hingga dini hari. Ki Barep tampil membawakan wayang golek dengan lakon ‘Santri Suci’ menyambut baik digelarnya pementasan wayang, yang akan rutin dilakukan setiap 2 bulan sekali. Menurutnya, pementasan wayang secara langsung dan disiarkan melalui radio, merupakan bagian dari pengangkatan kembali budaya lokal yang makin terpinggirkan.
“Tidak bisa dipungkiri, selama ini masyarakat bertanya-tanya kapan digelarnya pementasan wayang kulit maupun golek. Pertanyaan itu sangat miris, karena budaya lokal terus tergerus dengan masuknya berbagai budaya asing, padahal tidak semuanya cocok dengan kultur masyarakat Tegal.”
Menurutnya, pementasan yang akan dilakukan secara rutin menjadi kesempatan bagi para dalang, untuk membawakan lakon yang akan diangkat. Di sisi lain, masyarakat terutama generasi muda diharapkan lebih menggandrungi wayang sebagai salah satu budaya sendiri.
“Dengan demikian, regenerasi yang selama ini terkesan mandek, dapat kembali berjalan. Hal itu sangat penting, sebab generasi tua tidak selamanya akan eksis dan membutuhkan kehadiran generasi muda, yang peduli terhadap budaya sendiri. Apalagi dalam setiap pementasan wayang, selalu diselipkan berbagai ajakan serta pesan moral, yang sarat dengan makna kehidupan dan kondisi saat ini,” ucap Ki Barep.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pementasan tersebut diharapkan jadi momentum bangkitnya kembali wayang, sebagai salah satu budaya yang patut dibanggakan serta dipertahankan, dan terus dikembangkan njadi aset. Jangan sampai terjadi keributan saat budaya lokal diakui negara lain. Karena masyarakatnya sendiri kurang peduli terhadap budaya.
“Peran serta pemerintah dan semua elemen masyarakat, juga sangat diperlukan guna mendukung dan mempertahankan, agar setiap budaya yang ada bisa tumbuh dan berkembang di negerinya sendiri. Ini adalah awal yang baik. Sehingga masyarakat kembali menggandrungi wayang sebagai salah satu budaya leluhur yang harus dilestarikan.” (gun)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/3 Juli 2011
0 komentar:
Posting Komentar