KANKER masih merupakan penyakit yang mengkhawatirkan dan bisa menyerang siapa saja hingga berujung kematian. Namun bukan berarti penyakit tersebut tidak bisa dicegah atau diobati. Melalui perkembangan teknologi dan obat-obatan, kini lebih banyak penderita kanker bisa disembuhkan. Bagaimana penanganan penyakit ini, wartawan Suara Merdeka Rony Yuwono yang mengikuti Media Famtrip di Parkway Cancer Center (PCC) Singapura 30 Juni-2 Juli lalu, melaporkan dalam dua tulisan.
PADA sesi pertemuan dengan sejumlah jurnalis dari Indonesia dan Malaysia di Mount Elizabeth Hospital, Direktur Medis dan Konsultan Senior Onkologis Medis PCC dokter Ang Peng Tiam begitu semangat menjelaskan berbagai hal tentang penyakit kanker.
Maklum saja karena ia menangani penyakit ini sejak 1986. Dikatakan, kanker bisa menyerang siapa saja.
Menurutnya, ada orang yang tidak merokok, tidak minum-minuman keras, dan berolahraga bisa terkena kanker. Namun meski begitu kanker bisa diobati. ”Penyakit ini bukan harga mati jika terdeteksi lebih awal. Lebih dini terdeteksi akan lebih mudah disembuhkan,” tutur dokter Ang.
Penyebab kanker, kata dia, bisa karena genetika dan gaya hidup seperti pola makan yang tidak sehat. ”Saran saya be happy (hidup dibuat senang). Selain itu orang juga harus bisa mengendalikan stres dan berperilaku positif,” ingatnya. Ia membenarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memprediksi jumlah penderita dan jumlah kematian karena kanker meningkat sejak 2007 hingga 2030. Dijelaskan, penanganan kanker membutuhkan keahlian dari berbagai disiplin. PCC bekerja satu tim mengumpulkan para ahli dari berbagai disiplin untuk menangani pasien. PCC terdiri atas ahli onkologis dan radiasi, ahli bedah, ahli radiologi, dan ahli pathology.
Dicontohkan, teknologi Positron Emission Tomography - Computed Tomography (PET-CT) Scan mampu mendeteksi sel kanker yang tersembunyi di balik tubuh. ”Ada pula TomoTherapy yang merupakan kemajuan lain di bidang radioterapi. Dengan teknologi ini dosis radiasi bisa dikendalikan.
Seperti peluru kendali laser, radiasi hanya diberikan ke sel-sel kanker dan membunuhnya, sementara jaringan sehat di sekitarnya tidak terganggu,” paparnya. CT-Scan di PCC memiliki daya 320 slices sehingga bisa melihat jaringan yang terserang penyakit. (47)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/9 Juli 2011
0 komentar:
Posting Komentar