Selasa, 20 September 2011

Kekeringan 4 Desa Konsumsi Air Sungai

SURADADI - Kekeringan yang melanda Kabupaten Tegal, memaksa sejumlah warga sekitar mengkonsumsi air sungai yang kotor. Meski sudah diendapkan beberapa saat, namun air tersebut sebenarnya tidak layak dikonsumsi.
"Sumur kami kering sejak satu bulan lalu. Akibatnya, kami mengkonsumsi air sungai," kata Sunarti (46), salah seorang warga Desa Harjosari Kecamatan Suradadi, Selasa (20/9) kemarin, saat ditemui di tepi sungai yang berada di desa setempat.
Air sungai yang berwarna kecoklatan itu, dikonsumsinya sebatas untuk mandi cuci kakus (MCK). Sedangkan untuk minum, dirinya menggunakan air pasokan dari pemerintah. "Kami harus membayar Rp 1.000 per jerigennya. Satu jerigen isinya 5 liter," ucapnya polos.
Sementara di Desa Kertasari, juga mengalami hal serupa. Sebagian warga desa setempat, masih mengkonsumsi air sungai yang melintas di desanya. Air sungai merupakan aliran dari waduk Cipero. "Setiap hari kami mengkonsumsi air sungai. Kami menyedotnya melalui irigasi sawah," kata Dirman (40) warga Desa Kertasari.
Menurut pria yang berprofesi sebagai petani itu, kesulitan mendapatkan air bersih sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir. Meski demikian, hingga kini belum ada suplai air dari pemerintah daerah setempat. "Mestinya pemerintah tanggap dengan kondisi seperti ini," keluhnya.
Terpisah, Camat Suradadi, Tri Guntoro, mengatakan, sedikitnya ada 4 desa di wilayah yang dipimpinnya itu, mengalami kesulitan air bersih. Keempat desa tersebut antara lain Harjosari, Kertasari, Jatimulya, dan Gembongdadi. Sejauh ini, meski desa mengalami kekeringan, namun belum ada laporan yang masuk di meja kerjanya.
"Sampai sekarang belum ada pengajuan. Memang empat desa itu seringkali mengalami kesulitan air bersih," paparnya. Karena belum ada laporan yang masuk, akibatnya suplai air dari pemerintah belum didistribusikan. Menurutnya, kekeringan di tahun ini tidak separah tahun sebelumnya. "Tahun lalu memang kami mendapat dropingan air dari Pemda. Tapi, tahun ini belum ada," akunya.
Seandainya ada warga yang berdomisili di Kecamatan Suradadi mengalami kesulitan air bersih, pihaknya menegaskan, dihimbau agar secepatnya melaporkan ke kantornya. Tujuannya, supaya dapat diantisipasi sebelum krisis air bersih ini semakin parah. "Kategori krisis air bersih di sini memang belum terlalu parah. Namun tidak menutup kemungkinan bila itu terjadi, supaya melaporkan secepatnya," tegasnya. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar