Senin, 19 September 2011

Pembangunan Dinilai Lamban.

PEMBANGUNAN los dan kios pasar Trayeman Slawi yang diperuntukkan bagi pedagang yang berada di luar lokasi akibat kebakaran tahun 2009, terus dilanjutkan.
Namun demikian, pengerjaannya mendapat sorotan Komisi II DPRD. Diantaranya tentang pengerjaan yang dinilai lamban, serta kurang efektifnya dalam pemanfaatan anggaran.
Padahal anggaran dari APBD setempat yang sudah dikeluarkan untuk pembangunan pasar Trayeman, untuk tahun 2010 sebesar Rp 2,4 Miliar dan ditahun 2011 dari dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) Pusat sebesar Rp 3,8 Miliar yang melalui proses lelang.
Komisi II DPRD Kabupaten Tegal, Senin (19/9) melihat dari dekat proses pelaksanaan pembangunan baik tahap I tahun 2010 maupun pembangunan ditahun 2011 yang menggunakan dana PPID. Sejumlah catatan ditorehkan oleh Komisi II, terkait kondisi yang ada baik yang telah selesai pengerjaannya maupun yang tengah dikerjakan.
“Selain lamban, juga ada sejumlah hal yang perlu disikapi. Seperti pemasangan tiang penyangga yang menurut kami kurang efektif dalam pemanfaatan anggaran,” kata Nursidik dan Sahuri, serta sejumlah anggota Komisi II lain yang turut meninjau pengerjaan kegiatan tersebut.
Kelambanan yang dimaksudkan, menurut mereka, karena untuk anggaran dari PPID Pusat, belum terlihat riil peruntukkannya. Kalupun ada, untuk membangun tiang penyangga, dianggap oleh mereka kurang bersentuhan dengan peruntukkan awal. Yaitu untuk pembangunan los sayap sebelah kanan dan kiri bangunan induk tahun 2010 lalu.
Padahal, kata mereka, fungsi tiang hanya sebagai penopang perpipaan hidran sebagai antisipasi kebakaran. Seharusnya, lebih mengutamakan pembangunan los dan kios agar pedagang yang berada di luar pasar bisa segera tertampung.
“Apalagi kesan yang kami tangkap, pembangunan tiang penyangga sebagai upaya memperkuat pembangunan tahap awal. Ini kan kurang sinergi sentuhannya,” terang mereka.
Sementara anggota Komisi II lainnya, Agus Salim, Bahrun dan, Agus Triyono, menyikapi keinginan Paguyuban Pedagang Pasar Trayeman yang ingin turut serta dilibatkan. Karena menurut mereka, nantinya los maupun kios diperuntukkan bagi pedagang. Selama ini, menurut mereka seperti mensitir penjelasan Ketua Paguyuban Pasar, Sakhori, pihaknya sama sekali tidak diajak rembug atau musyawarah terkait pelaksanaan pembangunan yang nantinya diperuntukkan bagi pedagang.
Sedang Bagian Perencanaan Pembangunan Pasar pada Dinas UKM Pasar dan Koperasi Kabupaten Tegal, Tofik, yang didampingi Kabid Pasar, Suprapto, mengatakan, tahapan pembangunan sudah sesuai dengan Rancangan Anggaran dan Belanja (RAB) yang ada. Pelaksanaan tahap II dengan anggaran dari PPID, belum bisa dimanfaatkan untuk membangun los dan kios. Pasalnya, lahan yang diperuntukkan masih tersisa di sayap bangunan los lama yang saat ini masih dimanfaatkan oleh pedagang.
“Kami harus menunggu proses lelang pembongkarannya terlebih dahulu. Baru setelah los sayap diratakan, pembangunan bisa dimulai,” ujar Tofik.
Ditambahkan, pembangunan tahap II yang diperkirakan selesai sekitar pertengahan Desember tahun 2011, saat ini untuk kerangka baja sudah siap. Sambil menunggu proses kesiapan lahan untuk  pembangunan los dan kios, rekanan penggarap akan mengerjakan tiang penyangga untuk perpipaan hidran yang juga ada di RAB tahap II.
“Yang pasti, pelaksanaan kegiatan diupayakan selesai tepat waktu dan semua sesuai RAB yang ada,” pungkasnya. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php

0 komentar:

Posting Komentar