Rabu, 21 September 2011

Menilik Sedekah Laut 2011 di Pelabuhan Suradadi

Ratusan nelayan Suradadi dan sekitarnya, Selasa (20/9) pagi, menggelar sedekah laut di pelabuhan setempat. Berbagai acara disuguhkan untuk meramaikan acara tersebut. Seperti apa kegiatannya ?

LAPORAN: YERI NOVEL
Pelataran Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Suradadi, tampak dipadati sejumlah warga sekitar. Mereka berduyun-duyun dari rumahnya, sekedar ingin menyaksikan budaya nenek moyang yang setiap tahun digelar.
Dari usia balita hingga orang tua, mereka tampak menikmati jalannya perayaan sedekah laut yang diramaikan dengan sajian wayang golek itu.
Hingga siang harinya, sesaji sedekah laut yang dihias di sebuah perahu kecil, dilarung ke tengah laut. Namun sebelum dilarung, sesaji yang berisi beraneka ragam makanan dan minuman, lebih dulu diarak dari tempat awal (TPI, red) menuju ke perahu besar yang berada di tepi pantai. Arak-arakan diiringi tetabuhan dari sound system yang telah disediakan.
Sesampainya di tepi pantai, sesaji kemudian dinaikkan ke atas perahu dan dibawa ke tengah laut. Tepatnya di pulau Karang Jeruk yang jika ditempuh dengan perahu, mencapai 30 menit.
"Setiap bulan Syawal, acara ini selalu kami gelar. Kami tidak ingin meninggalkan budaya nenek moyang kami," kata Ketua Panitia Sedekah Laut, Ato (45), Selasa (20/9) kemarin.
Sedekah laut ini, lanjut Ato, diramaikan dengan berbagai kegiatan selama 3 hari 3 malam. Rangkaian acaranya, Ato menyebutkan, diawali dengan wayang golek dari pagi sampai malam hari. Seiring dengan wayang golek, juga diramaikan dengan lomba panjat pinang untuk kaum pemuda.
Sementara hari kedua, diisi dengan musik tarling ala Indramayu dan musik dangdut dari pagi sampai malam hari. Kemudian hari ketiganya, para nelayan menggelar doa bersama yang dilanjutkan dengan pengajian akbar.
"Anggaran yang kami gunakan, murni dari swadaya para nelayan sekitar. Jumlah anggaran yang terkumpul, sebanyak Rp 51 juta," ungkapnya.
Tujuan dari sedekah bumi ini, Ato menjelaskan, sebagai ungkapan rasa syukur para nelayan kepada Allah SWT. Biasanya, pasca kegiatan ini, para nelayan Suradadi yang mayoritas pencari ikan jenis teri nasi itu, memperoleh hasil yang melimpah. "Yang sudah-sudah, seperti itu," imbuhnya.
Sementara itu, Camat Suradadi, Tri Guntoro, didampingi Kapolsek Suradadi, AKP Sehroni, dan Kepala Desa Suradadi, Tarsidjan, mengatakan, budaya sedekah laut memang harus dilestarikan dan jangan sampai punah. Sebab, budaya ini merupakan salah satu peninggalan nenek moyang para nelayan.
"Tapi, para nelayan juga harus tetap berdoa kepada Allah SWT. Harapannya, supaya dilindungi saat melaut dan memperoleh hasil yang memuaskan," kata Camat dalam sambutan singkatnya saat hendak melarungkan sesaji. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar