Senin, 19 September 2011

Tantangan NU Semakin Berat

SLAWI – Ketua PWNU Jawa Tengah, H Moh Adnan, dalam memberikan tausyiahnya, pada saat acara halal bi halal PCNU Kabupaten Tegal, Sabtu (17/9) mengatakan, tantangan yang dihadapi NU ini semakin berat. Hal ini karena sekarang ini dihadapkan dengan penentang ideologi dari berbagai aspek.
Menurutnya, dahulu NU yang memutuskan, wliayah Indonesia adalah darul islam,yang wajib dibela. NU memutuskan haram hukumnya memberontak bangsanya sendiri, NU yang memperlopori pancasila sebagai azas bagi bangsa ini. Namun sekarang, pelan-pelan banyak organisasi lain yang menyoal keputusan NU.  “NU itu ibarat kereta api yang sudah jelas ada jalurnya, masinisnya, dan penumpangnya. Saya berharap jangan sampai penumpang di gerbong turun sebelum sampai ketujuan,” katanya.
Sebelumnya, Ia menyampaikan tentang proses hari raya idul fitri yang jatuh pada tanggal 31 Agustus 2011. Dikatakannya, sebelum ramai-ramai ribut tentang hari raya idul fitri, lajnah falakiyah PBNU sudah pernah menentukan bahwa 1 Syawal 1432 H, jatuh pada 31 Agustus. Namun tidak tahu, banyak percetakan kalender yang memberikan tanggal 1 Syawal tersebut jatuh tanggal 30 Agustus 2011.
Ia menceritakan, sebelumnya pernah ada pertemuan para astronomi, di Jawa Barat, dan mereka banyak yang tidak menerima 1 Syawal, tanggal 31 Agustus. Namun pada pertemuan berikutnya, bertempat di Jawa Tengah, para astronomi merasa meyakin pendapat dari Falakiyah, bahwa 1 Syawal jatuh pada 31 Agustus.  “Ini sekedar untuk diketahui saja, oleh warga nahdliyin,” ungkapnya.
Di Timur Tengah yang melakukan hari raya idul fitri pada tanggal 30 Agustus, oleh raja, rakyatnya diminta untuk mengkodo dan membayar kifaroh. Karena hasil kajian teoritis yang dilakukan oleh Saudi, bahwa hilal yang dilihat, bukanlah hilal, tapi semacam pancaran sinar dari planet venus yang melintas.  “hilal itu tidak mudah untuk dilihat, dan insya allah, kita mudah-mudahan termasuk yang benar,” katanya.
Hala bi halal yang dilakukan secara sederhana di gedung NU tersebut, hadir perwakilan dari Pemkab Tegal, Kepala Kebangpolinmas, Agus Sunarjo, mewakili Wakil Bupati Tegal. Rois Syuriah Nu Kabupaten Tegal, bersama jajaran pengurusnya, Ketua Tanfidziyah, pengurus lajnah dan lembaga, badan otonom dan pengurus MWC NU se Kabupaten Tegal.
Dalam sambutannya, Agus Sunarjo meminta ada kerjasama yang baik antara Pemkab Tegal dengan PCNU Kabupaten Tegal untuk membangun daerahnya. Ia juga menyampaikan beberapa hal terkait dengan teori kepemimpinan.
Berbeda dengan Ketua Tanfidziyh, H Ahmad Wasari, bahwa dirinya menyampaikan tentang kondisi internal organisasi, agar amanat yang diembannya tersebut dapat betul-betul dirasakan manfaat bagi warga NU pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Tegal pada umumnya.
Dirinya memberikan motivasi kepada yang hadir agar mampu menjadikan dirinya menjadi orang yang rahmatallil alamin. Menurutnya, Rahmatalal lil alamian, perlu diwujudkan dalam kehdupan sehari-hari sebagai anggota keluarga, dalam kehidupan bermasyarakat, diaplikasikan dalam kinerja sehari-hari, dan yang lebih penting dalam berorganisasi. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar