Senin, 09 Januari 2012

Pelayanan Dinilai Kurang Maksimal

PELAYANAN di RSUD Dr Soesilo Slawi Kabupaten Tegal, akhir-akhir ini menjadi sorotan dari berbagai masyarakat. Hal itu sesuai dengan yang dikatakan anggota Komisi IV, Mustofa, yang saat menjalani reses, banyak masyarakat yang mengeluhkan tentang pelayanan di rumah sakit tersebut.   
“Kami banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait dengan pelayanan di rumah sakit. Mereka mengeluh dengan perawat yang kurang ramah, ada yang disuruh pulang, dan banyak lagi yang lainnya. Kami berharap, pelayanan ini perlu ada perhatian dari pihak manajemen rumah sakit untuk memperbaiki,” kata Mustofa, saat melakukan kunjungan ke RSUD Dr Soesilo Slawi, Senin (9/1) , kemarin.
Hal senada juga dikatakan, Wakil Ketua Komsi IV, dr HM Budi Sutrisno MKes, kaitan dengan pelayanan di RSUD. Dimana banyak masyarakat yang mengeluhkan tentang pelayanan khususnya pelayanan di kelas 3 atau yang menggunakan Jamkesmas atau Jamkesda.
“Banyak aduan dari masyarakat tentang pelayanan. Katanya pelayanan di RSUD kurang bagus. Bagi kami setiap pelayanan pasti ada baik dan kurangnya. Tetapi minimal dari masyarakat tidak banyak keluhan, itu yang harus diperhatikan oleh pihak RSUD,” katanya.
Dia menambahkan, terkait dengan pasien yang menggunakan Jamkesmas atau Jamkesda, pihak rumah sakit sebenarnya diuntungkan. Karena pengeluaran yang dibayarkan ke rumah sakit jauh lebih besar daripada pasien yang membayar sendiri.    
“Seharusnya kejadian semacam itu tidak perlu terjadi. Karena sebenarnya mereka sama-sama membayar, dan rumah sakit lebih diuntungkan. Jadi menurut kami, pelayanan itu harus lebih maksimal,” ungkap dr Budi, yang memimpin rombongan.
Di tempat terpisah, Wakil Ketua Komisi I, Helmi Amrulloh, menyoroti tentang dokter dari kalangan pegawai negeri yang berada di rumah sakit tersebut. Menurutnya, mereka (dokter, Red) harus siap dan selalu stand by di RSUD dr Soesilo Slawi. Hal ini karena datangnya penderita gawat darurat tidak mengenal waktu. Namun yang terjadi di rumah sakit tersebut tidak demikian, banyak dokter yang pada saat jam bekerja tetapi tidak ada di tempat. “Kebetulan belum lama saya ke rumah sakit untuk berobat, eh tidak ada dokter. Apakah setiap hari seperti ini yah ? Berarti benar dong aduan orang selama ini, kalau di rumah sakit Dr Soesilo banyak dokter yang tidak stand by,” katanya, seakan bertanya.
Dikatakannya, hal ini menjadi pengalaman sendiri baginya. Karena selama ini hanya menerima aduan dari masyarakat. Dengan melihat kondisi seperti itu, menurutnya, harus ada ketegasan dari pihak Direktur rumah sakit atau pemerintah untuk membuat aturan agar dokter yang bertugas di rumah sakit, harus selalu ada di tempat pada saat jam kerja. Kalau ternyata tidak mematuhi itu harus ada sanksi.
“Ini harus pula disikapi oleh pihak Dinkes untuk membuat aturan. Kalau memang tidak ditempat karena ada praktek di luar, maka ijin praktek harus di tinjau kembali. Agar hal itu juga tidak mengganggu kerja di rumah sakit,” tegasnya.
Sementara, Plt Direktur RSUD Dr Soesilo Slawi, dr H Widodo Joko Mulyono MKes MMR, yang juga Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, menanggapi masalah tersebut, mengatakan, bahwa terkait dengan dokter yang berjumlah 22 orang, pihaknya sudah melakukan komitmen bersama untuk melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai seorang dokter.
“Kalau melihat dari aturan Menpan, dokter di rumah sakit itu harus ada 36, namun di kami baru ada 22 dokter. Namun dari pihak pemerintah sekarang sedang menyekolahkan 8 dokter dari putra daerah yang siap bekerja di RSUD ini. Selain itu, kaitan dengan dokter yang lain, kami sudah melakukan komitmen bersama agar dokter yang ada melaksankan hak dan kewajibanya,” katanya.
Sementara, urusan perawat, di RSUD Dr Soesilo ini sedang fokus di kelas 3. Untuk para perawat yang masa kontraknya sudah habis, dilakukan evaluasi. Sementara perawat yang bagus, diperpanjang 1 tahun. Adapun perawat yang kurang bagus, diperpanjang 6 bulan. Perawat ini sebenarnya tergolong perawat yang sudah masuk kriteria BLUD.
“Kami sudah berupaya secara bertahap untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” kata nya. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar