Kamis, 20 September 2012

Lelahnya Pasukan Senyap Jokowi Ahok Saat Bekerja

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat bekerja mensukseskan duet Jokowi-Basuki(Ahok) para relawan Jakarta Baru yang dikenal sebagai pasukan dibalik kesuksesan duet PDIP dan Gerindra ini tidak beroperasi sendirian. Mereka juga dibantu oleh tim operator sebanyak 150 orang yang terus memantau di Pusat Data Jakarta Baru yang bermarkas di Menara 165, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Tugas tim operator ini juga tidaklah mudah. mereka harus mengakomodir 15.095 laporan tim yang beroperasi di lapangan selama berjam-jam.
Mereka tidak bisa meninggalkan tempat dimana mereka duduk dalam jangka waktu yang lama. biasanya mereka ke toilet dan membuat kopi untuk sekadar menahan kantuk.
Pada pukul 17.30 WIB adalah waktu istirahat. Kesempatan ini pun tidak disia-siakan oleh tim operator untuk salat Maghrib, makan, ke toilet dan merokok sambil berbincang.
Dalam masa istirahat tersebut seorang tim operator, Farlin menjelaskan bagaimana pusingnya mengatur data yang masuk. Mereka harus memasukkan angka-angka yang masuk sesuai kolomnya.
"Kerjaannya agak bikin mata lelah," kata Farlin saat ditemui di kantornya, Kamis(20/9/2012).
Eko Dafid Afianto sebagai Direktur Riset Cyrus Network menjelaskan, tim operator atau validator ini antara lain laporan hasil suara yang ada di tiap TPS, memverifikasi ulang mengenai data yang masuk apakah sesuai atau tidak dan memetakan ulang tiap saksi yang ada di tiap TPS.
Eko menjelaskan, tim ini adalah mahasiswa dan mahasiswi yang masih kuliah di semester 5 ke atas dari segala Universitas di DKI Jakarta. Perekrutan tersebut dilakukan dari sosial media dan dari mulut ke mulut.
Untuk jam kerja, Eko menjelaskan, tim operator akan bekerja sampai semua laporan dari tim lapangan terakomodir.
"Jika sampai malam, ya sampai malam selesainya," kata Eko.
Tim ini juga memantau isu yang berkembang dari media konvensional dan media sosial dan menampung laporan-laporan dari tim yang bekerja di lapangan.
Meski kinerja mereka terbilang kerja volunteer, mereka juga tetap mendapatkan uang pengganti atau uang transport. Biaya transport yang diberikan oleh Koordinator juga beragam.
"Tergantung seberapa berat tugasnya," kata Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi. Namun, Hasan enggan mengungkapkan nominal yang diberikan kepada timnya.
Lebih lanjut, suasana di War Room dan Data Center Jakarta Baru ini cukup sibuk dalam waktu tertentu. Tim operator yang semuanya menggunakan kemeja Kotak-Kotak ini pun terus dipandu oleh Hasan yang juga sebagai Koordinator di ruangan yang cukup luas itu.
"Kita berjuang terus sampai jam delapan ya," kata Hasan memberi semangat timnya.
Mereka pun sempat disambangi oleh Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purmana atau akrab disapa Ahok sekitar pukul 13.30 WIB.
Ahok pun segera berkeliling untuk memantau bagaimana semangat tim operator yang terus memantau perkembangan hasil laporan dari tim lapangan. Ahok juga tak lupa memberikan kalimat penyemangat sehingga membuat tim operator juga semakin giat bekerja.
Meski kerja tim ini cukup melelahkan mata, namun perjuangan yang diberikan setimpal dengan hasil yang diperoleh tim, baik di lapangan maupun di War Room.
Terbukti, hingga saat ini pasangan Jokowi-Ahok dalam perhitungan cepat tim operator sebesar 54.06 persen. Untuk Foke-Nara sebesar 45.94 persen. Hasil laporan dari tim lapangan masih 96 persen dari 500 TPS pilihan.
"Baik, saatnya closing. Terima kasih kepada tim yang telah bekerja maksimal," ucap Hasan disambut tepuk tangan dan sorak sorai dari tim operator.
 Sumber Berita : http://jakarta.tribunnews.com/2012/09/21/lelahnya-pasukan-senyap-jokowi-ahok-saat-bekerja


0 komentar:

Posting Komentar