BUMIAYU - Baru beberapa saat dibuka, jalan Ciregol jalur Tegal-Purwokerto kembali mengalami retak-retak. Kondisi tersebut memaksa Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) membatasi jenis kendaraan yang lewat, yaitu sepeda motor dan mobil pribadi saja. Sebelumnya diberitakan, usai dibuka tonase kendaraan yang diperbolehkan lewat maksimal lima ton (SM, 25/6).
Kepala Dishubkominfo Pemkab Brebes H Soeprapto SH mengatakan, jalan Ciregol dibuka pada Kamis (26/5) tepat pukul 00.00. Namun dalam perkembangan di lapangan, muncul retakan-retakan pada badan jalan. Dari kordinasi dengan pihak Bina Marga Wilayah Tegal, akhirnya disepakati hanya mobil pribadi dan sepeda motor yang bisa lewat. "Pembatasan kendaraan ini dilakukan atas pertimbangan teknis. Jika truk diesel maupun minibus dipaksakan lewat, dikhawatirkan retakan akan bertambah parah," katanya di sela memantau arus lalu lintas, kemarin pagi.Menurut Soeprapto, kendaraan seperti minibus/mikrobus, truk diesel yang sudah telanjur masuk ke kawasan Tonjong disarankan lewat jalan alternatif yang tersedia. "Kami sudah menempatkan petugas untuk mengatur dan mengarahkan kendaraan di jalur alternatif," katanya. Dari pantauan SM, arus lalin di Ciregol sepanjang pagi hingga siang hari kemarin, cukup lancar. Badan jalan juga landai sehingga relatif mudah dilalui dari dua arah.
Lokasi Lama
Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Tegal-Slawi-Prupuk-Ajibarang-Langon Bina Marga Wilayah Tegal Danang Triwibowo mengatakan, titik retakan berada dilokasi lama, yaitu pada Km 115+650. Lokasi itu merupakan titik pertama ambles pada awal Maret lalu. "Kami terus melakukan penanganan pada titik tersebut," katanya. Menurut Danang, munculnya retakan itu tidak mengganggu tahapan penanganan yang sudah dijadwalkan. "Kami terus berupaya agar tahapan penanganan tidak meleset," katanya.
Pada bagian lain, Danang mengaku mengkhawatirkan keselamatan badan jalan di kilometer 115+870. Lokasi itu berjarak sekitar 150 meter dari titik ambles kilometer 115+640. Pada Minggu (22/5), tebing disana longsor menyeret dua rumah warga setempat. Menyusul kejadian itu, jarak antara badan jalan dengan bibir tebing Sungai Pedes tidak kurang dari 3 meter. Kondisi itu akan sangat membahayakan jika sering dilalui kendaraan berat, karena retakan bisa bertambah dan bisa menyebabkan longsor susulan. Camat Tonjong Tatag Koes Adiyanto MSi membenarkan, lebar bidang tanah (bukit Ciregol) hanya tersisa sekitar 17 meter saja. Pada kanan kiri bukit, mengalir dua sungai yaitu Sungai Pedes dan Sungai Glagah. Sedangkan "Saya kira ini perlu diantisipasi karena bila tidak, jalur Tegal-Purwokerto bisa putus total," kata dia.
Sumber Berita : Suara Merdeka CyberNews, 26 Mei 2011
0 komentar:
Posting Komentar