DALAM acara pameran pembangunan dan pesta rakyat yang digelar dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Tegal ke-410, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Tegal berencana memamerkan produk bermanfaat berbahan dasar hasil daur ulang sampah. Pameran pembangunan dan pesta rakyat itu sendiri, akan digelar di open space area di depan terminal Slawi atau tepatnya di Jalan Ahamd Yani Slawi dari tangal 25-28 Mei.
Menurutnya Kepala BLH Kabupaten Tegal, Ir Khofifah MM, hasil pengolahan sampah tersebut merupakan salah satu hasil karya dari masyarakat yang difasilitasi oleh BLH. Adapun bahan yang dipergunakan untuk membuatnya, diambil dari karing goni bekas yang sudah tidak terpakai dan juga sampah lainnya.
“Kami sudah menyiapkan beberapa barang hasil karya masyarakat yang berbahan dasar daur ulang sampah. Barang-barang itu diantaranya berupa hiasan rumah. Upaya ini sebagai indikator sudah mulai munculnya keinginan warga untuk lebih mencintai bumi,” katanya, Rabu (25/5).
Selain itu, lanjut Khofifah, juga dalam rangka hari lingkungan hidup yang jatuh pada tanggal 5 Juni nanti. Sehingga gerakan untuk mencintai bumi sudah mulai bermunculan. Hal itu dibuktikan dengan adanya sejumlah warga yang mengerti arti pentingnya memelihara bumi dan melestarikannya.
“BLH merasa senang, karena sekarang sudah mulai bermunculan orang-orang yang sudah mencintai bumi. Ini terlihat dengan beberapa elemen masyarakat yang mengajukan permohonan untuk penanaman pohon pada momen hari lingkungan hidup,” ungkapnya.
Beberapa yang sudah mengajukan permohonan itu, Khofifah menambahkan, antara lain panitia pendakian massal nasional Gunung Slamet, ada pula komunitas vespa Slawi yang rencananya akan melakukan penanaman pada momen tersebut di sekitar Gunung Slamet dan Jalingkos Slawi.
Dia berharap, gerakan mencintai bumi ini tidak hanya dilakukan saat peringatan hari lingkungan hidup saja. Akan tetapi, bisa dilaksanakan setiap saat.
“Kami berharap, masyarakat bisa mencintai bumi setiap hari dengan cara melestarikan pohon, mengadakan pengolahan sampah, mendaur ulang sampah anorganik menjadi multiguna, memberikan contoh kepada siswa untuk melakukan penanaman pohon, mendaur ulang sampah organik menjadi kompos, dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, pemerintah sendiri sudah cukup banyak memberikan fasilitas kepada masyarakat. Mulai dari alat-alat kompos, tong sampah, memberikan bibit tanaman, dan lain-lain.
Namun, lanjut Khofifah, dirinya masih merasa perihatin dengan perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Padahal sebenarnya sampah itu bisa didaur ulang menjadi berbagai macam bentuk barang. Seperti beberapa sampah yang sudah didaur ulang dan nanti akan dipamerkan di pameran pembangunan.
Sumber Berita : Radar Tegal, 25 Mei 2011
0 komentar:
Posting Komentar