WARUREJA - Sungai Penjalin Desa Sidamulya Kecamatan Warureja, longsor. Satu rumah milik warga setempat, roboh akibat terkena tanah bergerak. Sedang 10 rumah lainnya, terancam roboh.
Korban longsor, Sutrisno (30) warga RT 01 RW 01 Desa Sidamulya menuturkan terjadinya longsor ketika bulan Februari lalu. Kala itu, sungai Penjalin meluap hingga menempel ke dinding rumahnya. Hal demikian, menurutnya, membuat pondasi rumahnya roboh. Untungnya, waktu itu tidak ada korban jiwa. Hanya sebagian rumahnya yang roboh. Terutama ruang dapur yang menempel dengai air sungai Penjalin.
“Karena kami merasa khawatir, sehingga akhirnya ruang dapur kami robohkan. Hal itu untuk menjaga terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Dan kini, rumah kami semakin sempit. Karena sebagian sudah hilang,” kata pria yang berprofesi sebagai petani ini, Rabu (25/5).
Korban lainnya, Sobirin (50), mengaku, meski rumahnya masih berdiri tegak namun ruang dapur yang berdekatan dengan sungai terancam roboh. Kondisi dapur dengan luas sekitar 25 meter persegi itu, menurutnya, sudah tidak tegak lagi seperti sebelumnya.
“Ruang belakang rumah saya sudah miring. Walaupun sudah miring, terpaksa kami tetap menempatinya. Karena untuk membetulkannya, kami terkendala dengan biaya,” tutur warga RT 02 RW 01 ini.
Sementara itu, Kepala Desa Sidamulya, A Murtado didampingi Kasi Trantib desa setempat, Maskuri, membenarkan bahwa tanah longsor pernah menimpa rumah warganya ketika bulan Februari silam. Longsor itu terjadi, menurutnya, seiring dengan hujan yang sangat deras. Bahkan kala itu, air hujan telah menenggelamkan sebagian rumah warganya.
“Untuk menghindari longsor, mestinya di bantaran sungai Penjalin dibangun talud atau bronjong. Untuk melakukan itu, kami memerlukan biaya yang sangat besar. Dan tentunya tanpa bantuan dari Pemda setempat, kami tidak bisa melakukannya,” jelasnya.
Sumber Berita : Radar Tegal 25 Mei 2011
0 komentar:
Posting Komentar