MEMASUKI hari kedua pelaksanaan Pameran dan Pasar Rakyat Kabupaten Tegal yang penyelenggaraannya digelar di open space depan terminal bus Slawi, masih dipadati pengunjung. Bahkan para pelaku usaha yang menggelar dagangannya, merasa puas karena setiap harinya omzet mereka cukup lumayan.
Namun yang disayangkan, kurang siapnya panitia karena di lokasi pameran tidak terdapat fasilitas umum seperti MCK dan fasilitas pendukung lain yang terkait dengan kebutuhan pengunjung.Kondisi itulah yang sering dikeluhkan pengunjung, khususnya pengunjung wanita yang ingin membuang hajat atau lainnya. Selain itu, sejumlah sarana pada lokasi pameran juga banyak dikritisi terkait penataannya. Yang ironi lagi, sekretariat pemeran sering kosong penjaga sehingga saat pengunjung ingin meminta petunjuk atau pertolongan, merasa tidak terlayani.
“Kondisi ini yang harus diperhatian oleh panitia penyelenggara pemeran. Sehingga kedepan saat menggelar event yang sama, harus lebih baik lagi,” kata Amrun, pengunjung dari Bojong.
Namun secara garis besar, Pameran Pembangunan dan Pasar Rakyat Slawi bisa dikatakan sukses. Itu terbukti dengan sejumlah pelaku usaha yang memasarkan dagangannya, laku dibeli oleh pengunjung yang datang ke pameran itu. Bahkan tidak hanya dagangan pelaku usaha saja, pemilik usaha jasa seperti teraphy ikan juga memperoleh penghasilan yang lumayan.
Seperti dikatakan Hendri, pelaku usaha jasa teraphy ikan yang lokasinya berdekatan dengan sekretariat pameran. Setiap harinya dia bisa mengais rejeki sekitar Rp 100 ribuan lebih. Kondisi itu membuat pemilik usaha jasa tersebut merasa puas menggelar usahanya di Pameran Pembangunan dan Pasar Rakyat Slawi. “Kalau bisa tidak setahun sekali, tetapi Pemkab bisa memanfaatkan lahan dengan menggelar kegiatan yang sama. Toh saling menguntungkan,” ucapnya.
JUTAAN RUPIAH
Lain Hendri lain pula Andi, pelaku usaha penjualan hem, kaos, dan lainnya. Dia bahkan bisa meraih omzet setiap harinya mencapai jutaan rupiah. Bahkan terlihat dari wajah mereka terbersit kebahagiaan karena dagangannya laku terjual di pameran itu. Mereka juga hampir sama dengan Hendri, ingin agar kegiatan serupa bisa digelar di lokasi yang sama dan tidak harus menunggu setahun sekali.
Menurut Andi, dirinya dan sejumlah pedagang lain merasa jika Pameran Pembangunan dan Pasar Rakyat kemasan Pemkab Tegal kali ini, bisa dikatakan sukses dan berhasil. Namun pihaknya sepaham jika panitia harus menata dan membenahi fasilitas umum yang juga didambakan pengunjung.
“Kami jika ingin buang hajat terasa sulit dan harus mencari sungai atau tempat sepi. Ini yang kurang diperhatikan panitia,” ucapnya.
Untuk itu baik pihaknya maupun pengunjung sepaham jika kedepan dengan event dan kegiatan yang sama, panitia harus benar-benar siap dalam menyelenggarakan. Selain menyediakan lahan stand yang harus dibeli peminat, juga harus menyediakan fasilitas pendukung yang sangat dibutuhkan peserta pameran dan pengunjung.
Ditambahkan Andi, jika itu dilengkapi kemudian sekretariat juga tidak pernah kosong penjaga, event sejenis kedepan bisa lebih diburu oleh pelaku usaha. Itu bisa menjadi trade mark tersendiri bagi Ibu Kota Kabupaten Tegal khususnya bagi pelaku usaha. “Otomatis, imbas positifnya sangat banyak dan baik bagi daerah Kabupaten Tegal,” pungkas Andi.
Sumber Berita : Radar Tegal, 27 Mei 2011
0 komentar:
Posting Komentar