TARUB – Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) dari seluruh kepala desa (Kades) dan perangkat desa atau pamong di wilayah Kecamatan Tarub, diduga dipotong oleh Camat Tarub. Jumlah pemotongan itu, sedikitnya Rp 10 ribu perorang. Akibatnya, seluruh pamong dan kades mengeluh.
Salah seorang pamong desa di kecamatan setempat yang enggan disebutkan namanya, menuturkan, bahwa gajinya yang baru keluar setelah 4 bulan lamanya berhenti, bakal ada pemotongan dari pihak kecamatan setempat. Info tersebut dia peroleh langsung dari Kasi Pemerintah Kecamatan Tarub. Dan lebih parahnya lagi, uang hasil pemotongan itu bakal masuk ke kantong pribadi camat.
"Mestinya sebagai seorang camat tak pantas melakukan itu semua. Sebab, gajian ini hasil keringat kami. Sedangkan camat sendiri, sudah mendapat gaji dan tunjangan yang jauh lebih besar daripada pamong," keluhnya, seraya meminta supaya namanya dan desanya jangan dipublikasikan.
Terpisah, salah seorang kepala desa di wilayah setempat, juga mengatakan hal yang serupa. Menurutnya, jika tetap uang tersebut dipotong, maka pihaknya bakal melakukan penolakan keras. "Seluruh pamong dan kades disini (Kecamatan Tarub, red) kompak, tidak akan rela jika gajian kami dipotong. Sebab kalau dibiarkan, dia (Camat, red) bakal nglunjak," tegasnya.
Kasi Pemerintahan Kecamatan Tarub, H A Roshikin menampik atas pernyataan yang disampaikan pamong dan kades tersebut. Menurut dia, sama sekali tidak ada pemotongan dalam bentuk apapun terkait gaji pamong desa. Meskipun ada, itu hanya uang lelah yang diberikan pamong atau kades kepada kecamatan.
"Kami tidak mengharuskan adanya pemotongan. Itu hanya keikhlasan pamong dan kades saja. Kalau pun ada yang memberi, kenapa harus ditolak. Itu kan rejeki," kilahnya. Dia menjelaskan, jumlah pamong dan kades di wilayah tersebut, ada 166 orang dari 20 desa. Besarnya tunjangan masing-masing pamong, Rp 600 ribu perbulan. Sedangkan Kades, Rp 700 ribu perbulan. "Masing-masing dipotong PPH dan PPn 5 persen. Selain itu, tidak ada pemotongan lagi," ucapnya.
Sementara, Camat Tarub Asrori ketika dikonfirmasi melalui sambungan elektronik, pihaknya membantah atas tuduhan tersebut. "Tidak ada pemotongan. Saya sedang rapat sunatan Massal di Kabupaten Tegal," ucapnya singkat.Sumber Berita : Radar Tegal 22 Mei 2011
0 komentar:
Posting Komentar