Jakarta (ANTARA) - PT Garuda Indonesia Tbk membantah tuduhan bahwa dalam rekrutmen pramugari di Korea ada pelamar yang diminta tampil tanpa busana.
"Sama sekali tidak benar bahwa ada pelamar yang diminta tampil tanpa busana saat wawancara rekrutmen pramugari di Korea," kata Kepala Komunikasi Perusahaan PT Garuda Tbk Pujobroto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, The Korea Herald yang pertama memberitakan informasi rekrutmen tersebut. Isi berita kemudian diberitakan ulang oleh media Singapura The Straits Times, Rabu (24/8)
Menurut laporan media tersebut, para pelamar diminta tampil tanpa busana saat wawancara dengan Garuda Indonesia di Korea Selatan.
Para wanita muda tersebut diminta agar melepaskan pakaian kecuali celana dalam untuk sesi yang disebut `tes kesehatan`.
Berita itu menyebutkan, dalam tes tersebut, seorang dokter pria meraba payudara para gadis muda tersebut untuk memastikan apakah ada yang menggunakan implan di dalamnya.
Bagi Garuda Indonesia, penggunaan implan berbahaya bagi penerbangan.
Menurut Pujobroto, pihaknya melaksanakan pemeriksaan kesehatan terhadap para calon awak kabin sesuai standar pemeriksaan yang berlaku dalam industri penerbangan.
Disamping itu, kata Pujobroto, dokter melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar profesi dan terikat sumpah dokter.
"Pada saat melakukan pemeriksaan, dokter juga selalu didampingi oleh staf lokal, wanita (warga negara Korea), yang membantu menyampaikan penjelasan berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan itu," katanya.
Pujobroto menyebut, proses seleksi terhadap 27 calon pramugari di Korea telah dilaksanakan Garuda pada tanggal 27 Juli 2011.
"Lima peserta diantaranya tidak berhasil lulus untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya," kata Pujobroto.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/
"Sama sekali tidak benar bahwa ada pelamar yang diminta tampil tanpa busana saat wawancara rekrutmen pramugari di Korea," kata Kepala Komunikasi Perusahaan PT Garuda Tbk Pujobroto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, The Korea Herald yang pertama memberitakan informasi rekrutmen tersebut. Isi berita kemudian diberitakan ulang oleh media Singapura The Straits Times, Rabu (24/8)
Menurut laporan media tersebut, para pelamar diminta tampil tanpa busana saat wawancara dengan Garuda Indonesia di Korea Selatan.
Para wanita muda tersebut diminta agar melepaskan pakaian kecuali celana dalam untuk sesi yang disebut `tes kesehatan`.
Berita itu menyebutkan, dalam tes tersebut, seorang dokter pria meraba payudara para gadis muda tersebut untuk memastikan apakah ada yang menggunakan implan di dalamnya.
Bagi Garuda Indonesia, penggunaan implan berbahaya bagi penerbangan.
Menurut Pujobroto, pihaknya melaksanakan pemeriksaan kesehatan terhadap para calon awak kabin sesuai standar pemeriksaan yang berlaku dalam industri penerbangan.
Disamping itu, kata Pujobroto, dokter melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar profesi dan terikat sumpah dokter.
"Pada saat melakukan pemeriksaan, dokter juga selalu didampingi oleh staf lokal, wanita (warga negara Korea), yang membantu menyampaikan penjelasan berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan itu," katanya.
Pujobroto menyebut, proses seleksi terhadap 27 calon pramugari di Korea telah dilaksanakan Garuda pada tanggal 27 Juli 2011.
"Lima peserta diantaranya tidak berhasil lulus untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya," kata Pujobroto.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/
0 komentar:
Posting Komentar