KRAMAT - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal menekan praktek penimbunan berbagai kebutuhan sembako menjelang lebaran 2011, mulai berdampak positif terhadap stabilitas harga-harga sembako di pasaran. Hal ini lantaran gencar dilakukan inspeksi mendadak (Sidak) oleh sejumlah pejabat berwenang di lingkungan Pemkab Tegal. Bahkan, kali terakhir dilakukan oleh Wakil Bupati Tegal HM Herry Soelistyawan SH MHum didampingi Ketua DPRD Kabupaten Tegal Rojikin AH, serta jajaran SKPD yang berwenang, 5 hari lalu.
Sidak diawali dari berbagai pasar di Kota Slawi, hingga pasar-pasar di wilayah Pantura Kecamatan Kramat. Sampai dengan 18 Agustus 2011 lalu, harga masih stabil meski ada beberapa kebutuhan pangan yang merangkak naik.
Dari hasil pantauan Disperindag, sejumlah harga sembako masih stagnan. Harga beras jenis IR 64 super Rp 7.200 perkilogram, beras jenis IR 64 biasa Rp 7.000 perkilogram, gula pasir DN (Kw Medium) Rp 9.000 perkilogram, daging ayam broiler Rp 24.000 perkilogram, daging ayam kampung Rp 45.000 perkilogram, telur ayam ras Rp 14.500 perkilogram, telur ayam kampung Rp 1.500 perbutir, bawang merah Rp 8.000 perkilogram, bawang putih Rp 7.000 perkilogram, dan kacang hijau Rp 14.000.
Sementara harga yang naik, daging sapi murni dari Rp 66.000 menjadi Rp 68.000 perkilogram, jagung pipilan kering dari Rp 2.500 menjadi Rp 3.000 perkilogram, kacang kedelai impor dari Rp 5.550 menjadi Rp 5.600 perkilogram, cabe merah keriting dari Rp 6.000 menjadi Rp 7.000, dan cabe merah biasa dari Rp 6.000 menjadi Rp 7.000.
Wakil Bupati Tegal, HM Herry Soelistyawan SH MHum, menyambut positif turunnya harga hampir semua jenis kebutuhan pokok menjelang lebaran. Dia berharap, stabilitas harga sembako bisa bertahan hingga lebaran tiba. Sehingga, masyarakat tidak terbebani dengan kebutuhan yang semakin meningkat.
"Harga kebutuhan pokok ini, harus tetap dijaga," tegas Herry, disela-sela sidak.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten Tegal, Ir Suharmanto, mengatakan, gejala perekonomian daerah akan meningkat setiap bulan Ramadhan tiba. Peningkatan itu cenderung pada sejumlah harga kebutuhan bahan pokok masyarakat di pasaran. Menurutnya, peningkatan harga ini seringkali dipengaruhi karena permintaan masyarakat yang tinggi dan perilaku oknum pedagang yang terkadang menimbun sejumlah dagangannya.
"Tapi dibulan Ramadhan ini, kebutuhan bahan pokok cenderung stabil," ucapnya.
Dijelaskannya pula, guna mencukupi kebutuhan bahan pokok masyarakat dibulan Ramadhan tahun ini, Pemkab telah menyediakan segala jenisnya. Diantaranya, beras sebanyak 6.994 ton, gula pasir 1.529 ton, telur 860 ton, daging sapi 390 ton, daging ayam 486 ton, dan gas elpiji 3 kilogram sebanyak 704.215 tabung.
Meski sudah menyediakan dan mentargetkan kebutuhan pangan dibulan ini, namun pihaknya tetap akan memantau segala kebutuhan masyarakat terutama sembako. "Kita tetap mengantisipasi dan berupaya agar kondisi harga tetap stabil. Selain itu, kami juga memantau produk-produk kadaluarsa, produk tidak sehat (daging glonggongan, daging formalin), produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi, dan produk palsu. Jika ditemui produk itu di pasaran, kami akan memberi peringatan tegas kepada produsen yang bersangkutan," tegasnya. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/
0 komentar:
Posting Komentar