Minggu, 31 Juli 2011

Patung Cheng Ho Simbol Harmonisasi

SEMARANG - Patung Laksamana Cheng Ho setinggi 10,7 meter resmi “bertahta” di Kelenteng Agung Sam Poo Kong, Semarang, semalam. Gubernur Bibit Waluyo meresmikan patung perunggu yang dibuat di Nanjing, China, itu.
Kini daya magnet kelenteng itu semakin lengkap, setelah bangunan beserta halaman kelenteng direnovasi.
Ketua Yayasan Sam Poo Kong, Mulyadi Setia Kusuma, mengatakan, berdirinya patung Cheng Ho yang diklaim terbesar di Indonesia tersebut seperti mimpi yang jadi kenyataan.
“Kelenteng ini semakin cantik. Menjadi kebanggaan kami pula, telah disisipkan kata agung dalam penyebutan Kelenteng Sam Poo Kong,” tutur Mulyadi dalam sambutannya.
Gubernur menilai, selain memperkenalkan keunggulan Dinasti Ming, muhibah Laksamana Cheng Ho ke sejumlah negara beberapa abad silam juga menyebarkan agama Islam. Di tempat peristirahatannya di Semarang didirikan Kelenteng Sam Poo Kong. Dengan perpaduan dua budaya, maka Cheng Ho adalah simbol toleransi.
“Karena di kelenteng ini ada patung Cheng Ho, maka patung ini bisa menjadi simbol harmonisasi. Hormat menghormati antarpemeluk agama,” kata Bibit disambut tepuk tangan hadirin, termasuk mantan Gubernur Jateng Mardiyanto, Wali Kota Semarang Soemarmo HS, dan Sekdaprov Hadi Prabowo. Namun, sejumlah menteri yang direncanakan hadir,  ternyata tak ada yang datang.
Tarian Opera
Kemegahan acara peresmian patung Laksamana Cheng Ho itu mampu menyedot perhatian ratusan pengunjung yang datang dari pelbagai daerah. Gubernur membuka tirai penutup landasan patung. Setelah terbuka, terlihat obituari sang laksamana, yang terpahat di batu granit yang jadi landasan patung, dalam tiga bahasa, yakni Indonesia, Inggris, dan Mandarin.
Sorotan lampu dengan daya ribuan watt langsung berpendar ke berbagai penjuru. Suasana elok semakin terasa dengan temaramnya puluhan lampion yang berjejer rapi di depan kelenteng. Setelah tirai dibuka, digelar pentas Samsi atau naga raksasa dari Gasi Bogor, dilanjutkan tarian opera dari tiga negara, yakni China, India, dan Indonesia. Acara penutupan dimeriahkan pesta kembang api selama 12 menit tanpa putus.
Ketua Panitia Perayaan Peringatan Kedatangan Kong Co Sam Poo Tay Djien ke Indonesia yang Ke-606 dan Peresmian Patung Cheng Ho, Tutuk Kurniawan menjelaskan, pembangunan akan dilanjutkan dengan membuat dan menata sarana pendukung seperti lalu lintas perairan dan perlengkapannya. Diharapkan pembangunan diselesaikan sebelum 2013.
“Kami merencanakan pembangunan jalur transportasi sungai. Diharapkan sebelum 2013 selesai dan menjadi daya tarik untuk wisatawan,” ujarnya. (rni,H37-59)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/07/30/15444

0 komentar:

Posting Komentar