Kamis, 04 Agustus 2011

Jembatan Kali Gung Dibuka Paksa

JEMBATAN Kali Gung Kagok yang belum selesai 100 persen pengerjaannya, pada Rabu (3/8) kemarin, dibuka paksa warga agar bisa dilalui kendaraan. Pembukaan paksa itu, dilakukan tanpa seijin BPT Binamarga Provinsi Jateng wilayah Tegal di Slawi.
Khawatir jembatan rusak dan ambruk, pada hari yang sama, BPT Binamarga kembali menutup jalur jembatan yang dibuka paksa warga itu. Sesuai rencana, jembatan baru akan diresmikan pada Minggu (7/8) besok.
“Pembukaan jalur jembatan Kali Gung Kagok yang belum selesai 100 persen itu kemauan warga dan bukan kehendak BPT Binamarga,” kata Kasie Jembatan BPT Binamarga Provinsi Jateng Wilayah Tegal di Slawi Untung Guntoro ST, Rabu (3/9) kemarin di kantornya.
Dikatakan Untung, selain pengerjaan kegiatan belum selesai 100 persen, secara teknis pengecoran beton jembatan juga belum 28 hari sehingga dianggap masih rawan terhadap kerusakan. Untuk itu, guna mengantisipasi kemungkinan negatif, terpaksa jembatan ditutup kembali.
“Saat membuka jalur jembatan, warga tidak koordinasi terlebih dahulu. Padahal kami sudah merencanakan baru dibuka pada Minggu (7/8),” kata Untung.
Menurut dia, secara teknis, beton jembatan baru benar-benar kering dan memiliki kekuatan 100 persen sesuai perhitungan bestek, baru matang sekitar tanggal 5 atau 6 Agustus. Jika dipaksakan dibuka, dirinya khawatir dapat terjadi kerusakan. Dan jika hal itu terjadi, BPT Binamarga sulit melakukan klaim atau meminta perbaikan kepada pemilik jasa konstruksi selaku penggarap kegiatan.
Apalagi, masih kata Untung Guntoro, kendaraan yang melintas di atas jembatan terdiri dari semua jenis kendaraan dari yang tonase ringan sampai berat. Untuk itu, pihaknya khawatir jika dimanfaatkan sebelum waktunya, dikhawatirkan jembatan mudah rusak dan amruk.
“Jika sampai terjadi yang demikian, siapa yang rugi? Disisi lain, dinasnya juga sulit minta pertanggungjawaban,” ujarnya.
Sementara, menyikapi kesulitan dari Slawi menuju Pangkah atau sebaliknya melalui Kagok, pihaknya menjelaskan jika sudah ada jalur alternatif yang disediakan oleh Pemkab Tegal. Adapun sebelumnya warga melintasi jembatan sasak yang dibuat warga, karena memang BPT Binamarga tidak ada anggaran untuk membangun jembatan sasak.
“Silahkan sambil menunggu jembatan resmi dibuka, warga yang akan melintas bisa menggunakan jalur yang sudah ditentukan oleh Pemkab Tegal,” pungkasnya. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar