Kamis, 05 Januari 2012

Langkah Jokowi Bisa Menghemat Anggaran

KARANGASEM- Pernyataan Wali Kota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) yang akan menggunakan mobil Kiat Esemka untuk mobil dinas (mobdin) menarik berbagai pihak untuk berkomentar.

Kalangan wakil rakyat mengapresiasi langkah AD-1 itu tepat, sebab dari sisi anggaran akan lebih memberi­kan efisiensi anggaran. Apresiasi setinggi-tingginya akan di­sematkan kepada Jokowi, bila ia mau menginstruksi jajarannya (SKPD) untuk menggunakan mobdin itu.

’’Saya mendukung 100 persen langkah Jokowi mempelopori penggunaan mobil nasional ini, dan saya akan sangat mendukung lagi adanya pembatalan rencana pengadaan mobdin produk luar negeri senilai Rp 3 miliar di APBD 2012 oleh Pemkot Surakarta. Uang itu bisa membeli mobil nasional (Kiat Esemka) sebanyak 30 buah,’’ ujar anggota Komisi III DPRD Abdullah AA, Rabu (4/1).

Jadi Pelopor

Ketua Fraksi Nurani Indonesia Raya (NIR) ini menyatakan, Jokowi harus bisa memberikan contoh kepada anak buahnya. Jika orang nomor satu di Solo ini mau memakai mobil lokal sebagai kendaraan dinasnya, SKPD di bawahnya harus serta merta mengikutinya.

’’Ya, Solo harus bisa mempeloporinya dari tingkat eksekutif, legislatif, dan yudikatif,’’ tegasnya.

Ketua DPC Partai Hanura Kota Surakarta ini memaparkan, seandainya niat bulat Jokowi ingin memakai Kiat Esemka ini besar. Mobdin Camry yang dipakainya selama ini harus direlakan untuk dilelang. Mobdin yang digunakan para SKPD dan jajaran yang lainnya juga ikut dilelang untuk dijual.

’’Uangnya untuk membeli mobil itu (Kiat Esemka). Nah, Semuanya menggunakan mobil nasional. Kata Jokowi mobil itu aman,’’ tegasnya.

Hal berbeda disampaikan Sekretaris Komisi III DPRD, Umar Hasyim. Hasyim meminta Wali Kota bersabar sambil menunggu proses uji kelayakan selesai. Tanpa adanya sertifikasi uji kelayakan, emisi dan lain sebagainya, mobil itu belum dinyatakan siap sebagai kendaraan umum.(J5-56)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/01/05/172375

0 komentar:

Posting Komentar