Minggu, 05 Juni 2011

Uji Coba Kereta Kencana Sepi Peminat

SOLO-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta membenarkan, kereta kencana yang mulai disewakan untuk masyarakat umum masih sepi. Seperti saat uji coba pertama di kawasan Car Free Day (CFD), Minggu (5/6).

"Ya, memang peminat masih sepi. Saya kira wajar, masalahnya kan baru uji coba pertama kalinya untuk masyarakat umum. Mungkin beberapa minggu ke depan akan mulai banyak peminatnya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Purnomo Subagyo saat meninjau empat kereta kencana yang mangkal di depan Sriwedari dan Gladak.

Menurut Purnomo, sepinya peminat bukan karena harga sewa sebesar Rp 100.000 hingga 200.000 per kereta yang terbilang mahal. Karena penetapan harga sewa itu, didasarkan pada operasional yang dikeluarkan.
Untuk mengoperasikan kereta itu, pihaknya harus mengeluarkan dana khusus untuk sewa kuda, sais dan tim pramuwisata. "Kalau dibilang mahal tidaklah. Kan satu kereta untuk lima orang, maksimal satu orang bayar Rp 50.000," tandasnya.

Yang membuat sepi peminat kata dia karena dua faktor. Yaitu belum banyak warga yang mengetahui secara pasti, kereta kencana tersebut disewakan untuk masyarakat. Serta, karena tujuan masyarakat datang ke CFD adalah untuk olahraga.
"Makanya kami terjunkan tim di lapangan seperti pramuwisata itu. Tugas mereka untuk menawarkan pada masyarakat umum saat di CFD dan juga menyebarkan brosur."

Bukan Keuntungan

Dia menjelaskan, tujuan utama pengoperasian kereta untuk umum itu bukan atas dasar mencari keuntungan semata. Namun lebih pada branding, bahwa Solo masih tetap mengunggulkan warisan budaya, seperti kereta kencana ini.  "Kita menunjukkan pada kota lain Solo memang beda dan unik, sehingga terus menjadi jujukan wisatawan," ujarnya.

Seorang petugas di lapangan, Isworo, menerangkan , rute ke empat kereta dibagi menjadi dua. Rute pertama kereta kencana mulai dari Sriwedari-Ngapeman-Monumen Pers-Kota Barat-Gendengan dan kembali ke Sriwedari. Kemudian rute kedua Gladag-Balai Kota-Pasar Gede-Kampung Baru-Perempatan Ramayana-Slamet Riyadi dan kembeli ke Gladag.
Sumber Berita :Suara Merdeka CyberNews, 6 Juni 2011

0 komentar:

Posting Komentar