Senin, 04 Juli 2011

Berjemur Perkecil Resiko Kanker Payudara

BERJEMUR dibawah sinar matahari ternyata bukan hanya baik untuk tulang tapi juga mampu mencegah kanker. Berjemur di bawah sinar matahari pagi terbukti bermanfaat bagi kesehatan khususnya tulang untuk segala usia, bayi, anak, remaja hingga orang dewasa.
Sebuah studi terbaru menemukan, wanita yang berjemur tiga jam setiap hari efektif untuk mengurangi risiko kanker payudara hingga separuhnya.
Hasil penelitian awal mengenai manfaat sinar matahari terhadap tubuh ini menemukan sinar matahari memiliki kemampuan antikanker dengan cara merangsang produksi vitamin D di kulit.
Penelitian di laboratorium menemukan sel-sel di payudara punya kemampuan mengubah vitamin D menjadi hromon yang memiliki manfaat antikanker.
Serangkaian studi menunjukkan, eksposur rutin sinar matahari memiliki efek anti-kanker yang kuat dengan merangsang produksi vitamin D di kulit. Tes di laboratorium menunjukkan, sel-sel payudara mampu mengkonversi vitamin D menjadi sifat anti-kanker.
Para ahli dari Kanada yang melakukan riset ini membandingkan 3.101 pasien kanker payudara dengan 3.471 perempuan yang tidak memiliki tumor. Setiap responden ditanyakan mengenai paparan sinar matahari yang mereka terima selama bulan April-Oktober, di setiap tahapan kehidupan, saat remaja, usia 20, 30, 40, 50, dan usia 60-74 tahun.
Hasil penelitian yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology ini menunjukkan perempuan yang terkena sinar matahari sedikitnya 21 jam setiap minggunya di usia remaja, memiliki risiko 29 persen lebih rendah untuk terkena kanker payudara.
Sementara laman Daily Mail Mengutip, peneliti asal Kanada membandingkan 3.101 penderita kanker payudara dengan 3.471 wanita sehat yang tidak menderita tumor.
Bagi wanita usia empat puluhan dan lima puluhan yang melakukan aktivitas rutin berjemur, risiko turun 26 persen. Untuk mereka yang berusia di atas 60 tahun, risiko mengalami tumor juga berkurang.
Sementara itu wanita yang banyak menghabiskan waktunya di bawah sinar matahari di usia 40-an dan 50-an risikonya turun 26 persen dan untuk mereka yang berusia di atas 60 tahun risikonya turun lebih besar lagi, hingga 50 persen.
*Dikutip Dari Berbagai Sumber
(rifki/CN34)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/3 Juli 2011

0 komentar:

Posting Komentar