AKTOR Hollywood Richard Gere terkagum-kagum saat melihat pentas Sendratari Mahakarya Borobudur (The Masterpiece of Borobudur Ballet) di panggung terbuka Aksobya, pelataran timur Candi Borobudur, Minggu (26/6) malam.
Bintang film Pretty Woman itu duduk di barisan depan bersama sang istri, Carey Lowell, serta putra tunggalnya, Homer James Jigme Gere (10). Gere yang mengenakan kemeja biru muda tak beranjak selama pentas berlangsung.
Sesekali, dia mengeluarkan kamera kecil untuk mengabadikan aksi panggung para penari. Sebuah vas bunga yang dianggap mengganggu pemandangan, ia ambil dan pindahkan ke bawah kursi.
Bahkan ketika Carey Lowell mengajaknya bicara, Gere hanya menjawab seperlunya sambil matanya tetap menatap ke arah panggung. Dia seperti ”lupa” sedang bersama sang istri. Gere seakan enggan kehilangan momen sedetik pun.
Kekaguman serupa terlihat dari ekspresi ratusan penonton yang memadati 600 kursi yang tersedia. Pun demikian dengan artis Titi DJ dan bos Republik Cinta Management (RCM) Ahmad Dhani yang duduk bersebelahan dengan Mulan Jameela. Mereka berulang kali mengumbar senyum dan bertepuk tangan.
Mahakarya Borobudur merupakan kisah Gunadharma yang ditugaskan Raja Smaratungga untuk memperbaiki kehidupan manusia yang kacau balau. Ia kemudian membuat bangunan suci berbentuk batu berundak. Secara garis besar relief dalam Candi Borobudur memaparkan tiga ajaran hidup, yakni kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu.
Tingkat kamadhatu (kaki candi) menggambarkan perilaku manusia yang masih terikat oleh nafsu duniawi. Rupadathu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, sedangkan arupadathu merupakan alam atas atau dunia tanpa rupa, yaitu tempat para dewa.
Seusai pentas, Gere naik ke atas panggung untuk mengucapkan salam kepada para penari. Ia mengeliling panggung dan memberi hormat kepada para penari dan pengrawit (penabuh gamelan). Aksi spontan Gere itu mengundang ratusan penonton ikut naik ke atas panggung. Gere mengumbar senyum dan mengucapkan terima kasih karena telah disuguhi tarian yang luar biasa.
Sebelumnya, Gere dan rombongan sampai di Candi Borobudur sekitar pukul 17.35. Setengah jam kemudian dia menggelar wawancara dengan wartawan. Peraih Golden Globe Award melalui film Chicago tersebut mengatakan bahwa kedatangannya ke Candi Borobudur untuk mengenal lebih dekat candi yang dibangun Dinasti Syailendra itu.
“Saya sudah lama menantikan untuk bisa berkunjung ke Borobudur. Saya ke Indonesia sekitar 25 tahun lalu. Waktu itu saya hanya ke Bali. Ini kunjungan pertama saya ke Jawa,î ujarnya.
Saat ditanya kesannya terhadap Candi Borobudur, aktor bernama lengkap Richard Tiffany Gere itu mengaku sangat kagum. Dia juga akan bermeditasi di atas candi. Pada Senin sekitar pukul 04.00 Gere akan melakukan prosesi peace walk (jalan perdamaian) dengan berjalan mengitari candi sebanyak tiga kali. Ia pun senang dengan sambutan hangat yang diterimanya selama berada di Indonesia.
Napak Tilas
Bagi dia, kunjungannya ke Borobudur memiliki makna spiritual. Ini tak terlepas dari agama yang dianutnya, Buddha. Gere seolah ingin menapak tilas perjalanan Atisha, mahaguru Buddha asal Bengali, saat menimba ilmu ke Nusantara sekitar 1.000 tahun lalu.
Pada tahun 1011, Atisha berkunjung ke Kerajaan Sriwijaya dan Borobudur. Selama 12 tahun, ia belajar tentang Buddha di Sumatera dan Candi Borobudur. Ilmu yang didapat Atisha kemudian disebarkan ke Tibet. Kini ajaran Atisha masih diterapkan banyak aliran Buddha di Tibet. Gere merupakan salah satu pengikutnya. Ia menganggap Atisha sebagai mahaguru.
ìAtisha merupakan pendeta yang membawa gelombang Buddha ke Tibet. Gere datang ke Candi Borobudur karena terinspirasi perayaan seribu tahun kedatangan Atisha,î jelas Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Purnomo Siswo Prasetyo.
Menurut Purnomo, setelah bermeditasi, melakukan peace walk, dan menikmati terbitnya matahari dari atas candi, Senin pagi Richard Gere akan menanam pohon bodhi. Sekitar pukul 08.00, Gere akan mengunjungi Candi Mendut dan Candi Pawon dengan mengendarai gajah wisata. Ia juga direncanakan berjalan-jalan di desa-desa wisata sekitar Candi Borobudur.
Kedatangan Richard Gere ke Magelang merupakan prakarsa Menbudpar Jero Wacik untuk mempromosikan pariwisata Indonesia ke dunia internasional. “Ini sekaligus membuktikan bahwa Borobudur aman dikunjungi. Semoga ini akan menarik wisatawan asing lainnya,” kata Purnomo.
Ia menambahkan, akan memberikan pelayanan terbaik bagi tamu dari Negeri Paman Sam itu agar Gere dan rombongannya memiliki kesan mendalam tentang Borobudur. “Siapa tahu dia mau jadi duta parwisata kita,” kata dia.
Disebutkannya, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko menargetkan 440.000 wisatawan asing berkunjung ke Candi Borobudur pada tahun 2011. Purnomo yakin target itu akan terpenuhi, apalagi banjir lahar dingin Merapi sudah mereda. Selain itu, Jembatan Prumpung sudah diresmikan sehingga transportasi wisatawan tidak terganggu. (MH Habib Shaleh, Tuhu Prihantoro-59)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/27 Juni 2011
0 komentar:
Posting Komentar