Minggu, 14 Agustus 2011

Melepas Pramuka dari Kesuntukan

Suara Merdeka CyberNews. Merasa prihatin dengan keberadaan pramuka yang akhir-akhir ini tidak lagi popular di kalangan generasi muda, sutradara Rudi Sujarwo membuat film 5 Elang. Film yang diproduksi SBO yang juga merilis Garuda di Dadaku ini akan serentak diputar 25 Agustus 2011 di semua gedung bioskop di Indonesia, tepatnya seminggu menjelang lebaran.
"Mudah-mudahan menjadi momen dan timing yang tepat untuk mengembalikan citra pramuka. Bahwa pramuka itu tidak lagi suntuk dan bisa menjadi media yang bisa mengakomodasi ekspresi anak-anak muda," kata Rudi Sujarwo.
Film ini berkisah tentang petualangan anggota pramuka di belantara hutan Kalimantan, dengan bersatunya banyak karakter dalam satu tim kemah. Seting mengambil lokasi di Jawa Barat, tapi menceritakan kehidupan hutan di Kalimantan.
Film 5 Elang ini dibintangi oleh para pemain cilik seperti Christoffer Nelwan, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, Teuku Rizky Muhammad, Bastian Bintang Simbolon dan Monica Sayangbati ini naskahnya dibesut oleh Salman Aristo dan diproduseri oleh Bimo Setiawan, Indra Yudhistira, Elwin Siregar, Kristuadji Legopranowo, Azrul Azwar, Eko Hardiyan, Shanty Harmayn, Salman Aristo, dan Kemal Arsjad.
Berbagai karakterRudi Sujarwo mengatakan, ide pembuatan film ini dari Kwartir Nasional, "Kak Asrul banyak memberi masukan untuk film tentang pramuka ini."
Nilai persahabatan itu tidak pernah habis dibicarakan. "Ini yang pertama yang mau saya angkat. Beberapa karakter anak-anak dari berbagai suku dan perbedaan bisa tidak disatukan? Yang penting lagi adalah kemandirian anak-anak. Jadi  kepramukaan itu mendidik anak untuk hidup mandiri," kata Rudi.
Menangani pemain film dari kalangan anak-anak, menurut Rudi Sujarwo gampang-gampang susah. "Ini film anak-anak. Maka saya harus beurusan dengan mood-nya anak-anak, terutama syuting di lapangan yang jauh dari rumah," kata dia.
Terlebih lagi banyak pemain yang tidak pernah berurusan dengan pramuka, "tapi etika proses syuting mereka benar-benar menyatu dan mencintai dunia pramuka," lanjut Rudi.
Awal syuting, Pebruari 2011. Syuting diawali di Sumedang, kemudian di Balikpapan. "Ini bukan film dewasa yang dimainkan anak-anak. Tapi benar-benar film real anak-anak yang ringan dan mudah diterima," kata Rudi tak bermaksud promosi.
(Bambang Isti/CN15)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/entertainmen/2011/08/14/3903

0 komentar:

Posting Komentar