Kamis, 16 Juni 2011

Gerhana Bulan Total Terlihat Di Bekasi

TEMPO Interaktif, Bekasi - Fenomena gerhana bulan total yang berlangsung sekitar 100 menit terlihat di wilayah Bekasi pada Kamis, 16 Juni 2011, tepat pukul 02.29.40 WIB. Bulan tampak lebih gelap dan langit kemerah-merahan.

Fenomena gerhana bulan itu dicatat oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam "45" Bekasi, yang melakukan pengamatan proses terjadinya gerhana menggunakan teleskop bushnell dan teleskop hunter.

"Kami memulai dari posisi ketika komposisi bulan tertutup 1/4," kata dosen Program Studi Geografi, Sony Nugrogo, Kamis, 16 Juni 2011. Dia mengamati gerhana bulan bersama rekannya, Yoga Chandra, dosen kosmografi, serta sekitar 10 orang mahasiswa jurusan Geografi di awal pukul 01.27 WIB.

Berikut ini kronologis terjadinya gerhana berdasarkan pencatatan waktu saat dilakukan pengamatan pada posisi berdasarkan alat Global Positioning System (GPS) pada titik 06.15.467" LS 107.00.455".

Sekitar pukul 01.33, bayangan bumi mulai menutupi sebagian, kemudian pukul 01.35-01.38 WIB seperempat bulan tertutup, 01.45-01.49 posisi bulan tertutup awan. Lalu, pada pukul 01.5-01.54, kondisi bayangan bumi hampir setengah menutupi bulan, kemudian pukul 01.58-02.05 setengah menutupi bulan dan pukul 02.08-02.10 mencapai tiga perempat.

Pukul 02.13 WIB, memasuki posisi bulan sabit, pukul 02.15-02.17 makin tertutup oleh bayangan bumi, pukul 02.18-02.20 hampir lebih dari tiga perempat, pukul 02.21-02.23 nyaris total, dan fase terakhir di mana terjadi gerhana bulan akibat bayang-bayang umbra atau lingkaran paling gelap yang terjadi akibat cahaya matahari terhalang bumi yang jatuh di permukaan bulan tepat pada pukul 02.29.40 WIB.

Dosen dan para mahasiswa Program Studi Geografi itu merekam fenomena tersebut menggunakan handycam. "Hasilnya, rekaman sangat jelas," kata Sony.

Fenomena gerhana bulan ini disambut sukacita oleh warga. Masyarakat di Jatiasih berkumpul di Masjid Yayasan Pendidikan Darul Hikmah (Yapidh) untuk salat sunah gerhana bulan secara berjamaah. "Fenomena ini merupakan tanda kebesaran Allah SWT," kata Deny, salah seorang jamaah. Salat sunah dilaksanakan dua rakaat, empat rukuk, dan empat sujud, kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama tentang fenomena alam semesta yang menjadi tanda keagungan Tuhan.

HAMLUDDIN
Sumber Berita : http://www.tempointeraktif.com/

0 komentar:

Posting Komentar