Kamis, 16 Juni 2011

Puncak Kemarau Diperkirakan Akhir Tahun


KUDUS - Anomali cuaca saat ini benar - benar stabil dan sudah memasuki musim kemarau. Meskipun  terlambat dari prediksi sebelumnya, yaitu pada Maret.

Pengamat cuaca dan klimatologi dari Universitas Muria Kudus, Hendy Hendro Sridjono kepada Suara Merdeka kemarin menjelaskan, cuaca ekstrem sudah terjadi sejak akhir 2010 tidak tampak lagi. "Saat ini sudah mulai terjadi pengurangan terbentuknya awan," katanya.

Jika itu ada, hal tersebut tidak menyebabkan terjadinya hujan lebat atau bahkan angin kencang sekalipun seperti yang terjadi tahun lalu.

Selanjutnya, data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah mencatat, prakiraan kemarau tahun ini normal tidak terpengaruh La Nina atau peningkatan curah hujan maupun El Nino. "Diperkirakan kemarau tahun ini normal, tidak seperti tahun lalu," jelasnya.

Jika diamati perjalanan anomali cuaca, gejala La Nina melemah pada Maret 2011 dan belum menunjukkan turun menjadi El Nino, sehingga prakiraan saat ini kemarau tahun 2011 akan berlangsung normal.

"Bisa jadi pada pertengahan kemarau justru bisa meningkatkan seperti tahun 2009 kemarau yang cukup panjanag, tetapi jika dilihat kemarau tahun ini cenderung normal," katanya.

Puncaknya

Hendy mengatakan, meski normal namun diperkirakan puncaknya bisa berlangsung sampai dengan akhir tahun tepatnya di September atau justru bisa molor.

"Prakiraan puncaknya bisa jadi pada Agustus dan musim pancaroba sekitar September, kemudian musim penghujan pada Oktober. Bahkan siklus ini bisa terjadi berulang setiap tiga hingga tujuh tahun berikutnya," tandasnya. (J18-29,42)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/17 Juni 2011

0 komentar:

Posting Komentar