Rabu, 15 Juni 2011

Misteri Tari Ronggeng

Misteri Tari Ronggeng

Di postingan perdana ini, saya akan coba sedikit mengulik salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia tepatnya berasal dari daerah Jawa Barat, ya...tari ronggeng, suatu tarian yang sangat terkenal dan masih menyimpan banyak misteri.

Asal-usul
Berasal dari jawa barat, ada tarian khas yang bernama tari ronggeng. Tari ronggeng ini secara umum merupakan sebuah bentuk kesenian tradisional dengan tampilan seorang atau lebih penari. Biasanya dilengkapi dengan gamelan dan nyanyian atau kawih pengiring. Penari utamanya adalah seorang perempuan yang dilengkapi dengan sebuah selendang. Fungsi selendang, selain untuk kelengkapan dalam menari, juga dapat digunakan untuk “menggaet” lawan (biasanya laki-laki) untuk menari bersama dengan cara mengalungkan ke lehernya.
Ada beberapa versi tentang asal usul tari ronggeng salah satunya cerita berikut ini hanya jalan ceritanya yang berbeda. Dalam versi ini perkawinan antara Dewi Siti Samboja dan Raden Anggalarang, putra Prabu Haur Kuning dari Kerajaan Galuh, tidak direstui oleh ayahnya. Untuk itu, pasangan suami-isteri tersebut mendirikan kerajaan di Pananjung, yaitu daerah yang kini merupakan Cagar Alam Pananjung di objek wisata pangandaran. Suatu saat kerajaan tersebut diserang oleh para perompak yang dipimpin oleh Kalasamudra, sehingga terjadi pertempuran. Namun, karena pertempuran tidak seimbang, akhirnya Raden Anggalarang gugur. Akan tetapi, istrinya, Dewi Siti Samboja, berhasil menyelamatkan diri.dan mengembara. Dalam pengembaraannya yang penuh dengan penderitaan, sang Dewi akhirnya menerima wangsit agar namanya diganti menjadi Dewi Rengganis dan menyamar sebagai ronggeng. Di tengah kepedihan hatinya yang tidak terperikan karena ditinggal suaminya, Dewi Rengganis berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya. Tanpa terasa, gunung-gunung telah didaki dan lembah-lembah dituruni. Namun, di matanya masih terbayang bagaimana orang yang dijadikan tumpuan hidupnya telah dibunuh para perompak dan kemudian mayatnya diarak lalu dibuang ke Samudera Hindia.
Singkat cerita, pergelaran ronggeng akhirnya sampai di tempat Kalasamudra dan Dewi Samboja dapat membalas kematian suaminya dengan membunuh Kalasamudra ketika sedang menari bersama.
Mungkin awal kemistisan tarian ini dari sini, saat tari ronggeng digunakan untuk membalas dendam sehingga seolah-olah tarian ini berbau mistis dan kematian (serem ya-aphro)

Berbau Mistis
Tak dapat dipungkiri tarian ini memiliki hal-hal mistis yang sangat kuat. Banyak yang beranggapan, bahwa penari ronggeng disetir oleh arwah-arwah penasaran yang menyusup ke dalam jiwa penari tersebut sehingga sering jahil kepada penontonnya.
Tarian ini selain sebagai sarana pertunjukan juga dimainkan saat ada upacara-upacara adat seperti perkawinan, khitanan atau penerimaan tamu. Mengingat fungsinya yang demikian, maka sebelum pertunjukan dimulai, diadakan sesajen untuk persembahan kepada para leluhur dan roh-roh yang ada di sekitar tempat digelarnya tarian, agar pertunjukan berjalan dengan lancar. Bentuk sesajennya terdiri atas kue-kue kering tujuh macam dan tujuh warna, pisang emas, sebuah cermin, sisir, dan sering pula ditemukan rokok sebagai pelengkap sesaji.

Bangbung Hideung
Menulis tentang misteri ronggeng ini, saya teringat akan kisah nyata yang pernah saya dengar di salah satu radio, bangbung hideung merupakan salah satu tembang yang digunakan dalam pentas ronggeng, konon lagu ini jika diputar akan memanggil makhluk gaib sehingga dapat menarik lawan jenis agar ikut menari dengan penari ronggeng.
Singkat cerita, dulu ada seorang wanita yang berprofesi sebagai hantu ronggeng, dapat dikatakan ia bersekutu dengan jin agar ia dapat terlihat cantik dan seksi, setiap malam selasa ia akan mandi di sebuah bak kecil sementara (menurut keponakannya sendiri yang pernah liat-aphro) di sekelilingnya ada makhluk gaib yang sedang bermain gamelan dan seorang wanita menggunakan topeng yang menari-nari dengan gerakan yang menakutkan diiringi lagu bangbung hideung ini.

Yah, ini hanyalah sedikit misteri yang ada dari kebudayaan-kebudayaan di tanah air kita, didapat dari leluhur-leluhur kita yang sampai saat ini masih di lestarikan, memang sudah seharusnyalah kita melestarikan kebudayaan tanah air, tapi jangan sampai kita menjual keimanan yang kita miliki, dan selalu dekatkan diri anda dengan Tuhan... :)
Sumber Berita : http://mistery-ous-aphrodite.blogspot.com/

1 komentar:

Anonim mengatakan...

saya juga habis nonton Sang Penari, bagus juga mengenai penari Ronggeng. Filmnya cukup menarik.

Posting Komentar