Senin, 30 Mei 2011

Borobudur, Hidup Matinya Ditentukan oleh Merapi?

Borobudur di bayang Merapi

Candi Borobudur, candi buddha terbesar dan termegah di dunia, berdiri menjulang di kota Magelang, Jawa Tengah, merupakan salah-satu warisan dunia milik bangsa Indonesia. Tetapi, disadari atau tidak, ternyata hidup matinya candi raksasa ini ditentukan oleh Gunung Merapi. Mengapa ??

Candi Borobudur disusun oleh tidak kurang dari 16.000 bongkah batuan andesit, yang dimuntahkan dari perut Merapi.

Menurut Prasasti Kayumwungan, Candi Borobudur dibangun oleh Kerajaan Mataram Buddha semasa pemerintahan Wangsa Syailendra. Mulai dibangun pada tahun 778 oleh Samaratungga, raja Mataram Buddha, kemudian dilanjutkan sampai selesai oleh putrinya, Pramodha Wardhani pewaris tahta Kerajaan Mataram Buddha berikutnya. Pengguntingan pita peresmian candi ini dilakukan pada tanggal 26 Mei 824.

Borobudur selesai dibangun tanggal 26 Mei 824 dan diresmikan oleh Ratu Pramodha Wardhani

Batu yang dipergunakan untuk membangun candi bersusun 10 yang dihiasi 1460 relief dan 504 patung Buddha tersebut merupakan batuan lava andesit, hasil erupsi Gunung Merapi.

Terdapat 504 Patung Buddha di Borobudur


1460 gambar relief menghiasi dinding Borobudur

Tetapi, kurang dari dua abad kemudian, kemegahan Candi Borobudur menjadi sirna oleh amukan Merapi pada tahun 1006. Siraman debu dan aliran piroklastik yang dimuntahkan oleh Gunung Merapi "melenyapkan" Candi Borobudur dari muka bumi selama lebih dari 800 tahun.

Keperkasaan Merapi menimbun nyaris seluruh bangunan candi Borobudur. yang kemudian diselimuti semak belukar, menyembunyikannya dalam kegelapan selama berabad-abad


Adalah atas jasa Sir Thomas Stamford Raffles, Letnan Gubernur Jenderal Inggeris yang berkuasa di Hindia Belanda ketika itu, pada tahun 1814 memerintahkan Cornelius, seorang arkaeolog Belanda untuk memimpin 200 petani di sekitar kawasan keberadaan Borobudur, untuk melakukan penggalian kembali.

Butuh waktu 21 tahun untuk menyingkap seluruh bangunan candi Borobudur secara utuh. 
Sumber Berita : http://radenantareja.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar