Jumat, 03 Juni 2011

Pelempar Bom Diduga Gunakan RX King

KLATEN - Penyelidikan polisi berkait aksi pelemparan bom molotov di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Dusun Jambon, Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk belum menemukan titik terang.

Motif dan pelaku aksi percobaan pembakaran itu belum terendus, sehingga Densus 88 pun turun tangan. Kapolres AKBP Kalingga Rendra Raharja mengatakan, motif di balik kejadian itu belum bisa dipastikan. ”Masih dalam penyelidikan kami,” katanya, Jumat (3/6).

Petugas sudah meminta keterangan beberapa saksi, serta mengamankan barang bukti pecahan botol dan sisa bensin yang ditemukan di dekat lokasi. Data di Polres menyebutkan, sisa bensin yang ditemukan polisi hanya setengah liter.

Bensin itu ditemukan di dekat kotak yang berada di depan kios tak terpakai di barat GKJ. Bensin saat ditemukan dikemas dalam botol air mineral, dibungkus plastik dengan tulisan dan label produk herbal. Tak ditemukan adanya rangkaian kabel atau detonator seperti bom-bom bensin yang disebar kelompok Roki Cs beberapa bulan lalu.

Sebelumnya diberitakan, GKJ Dusun Jambon, Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Kamis (2/6) nyaris terbakar. Api yang sudah menjilat atap diduga berasal dari dua botol berisi bensin yang dilempar orang tak dikenal (SM/3/6).

Suara Motor

Menurut Narso, salah seorang warga yang rumahnya di sekitar GKJ, pelaku pelemparan diduga naik sepeda motor. Sebab sebelum paginya ditemukan, dia sempat mendengar ada suara sepeda motor jenis RX King yang berhenti di tepi jalan dekat GKJ. ”Saat itu pukul 01.00 saya menghidupkan lampu rumah,” ungkapnya.

Namun karena tidak menduga ada pelempar bensin dia meneruskan tidur. Paginya pukul 08.00 saat warga sedang beribadah, dia baru mengerti jika ada botol bensin dilempar ke GKJ.

Hanya, apakah pengendara sepeda motor itu pelakunya, dia tidak bisa memastikan. Sebab saat dia terbangun sudah tengah malam dam mata mengantuk.

Densus 88 Mabes Polri memberikan atensi kejadian itu. Petugas dari kesatuan berlambang burung hantu itu sudah mengecek barang bukti yang diamankan polisi. ”Sudah ada anggota yang memeriksa bukti sisanya,” jelas sumber di kepolisian.

Densus yang datang tidak satu tim melainkan hanya beberapa orang. Mereka tidak membawa barang bukti yang ditemukan di lokasi, tetapi hanya mengecek sisanya dan melihat ke lokasi.

Namun belum juga diketahui siapa sebenarnya pelaku pelemparan tersebut. Meski kejadian itu sudah kali kedua setelah tanggal 6 September 2010 lalu.
Sumber Berita : Suara Merdeka CyberNews, 4 Juni 2011

0 komentar:

Posting Komentar