Minggu, 07 Agustus 2011

Dua Ani Putri Terbaik

JAKARTA- Partai Demokrat (PD) menyambut baik diusungnya Sri Mulyani Indrawati (SMI) oleh Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) sebagai capres pada Pemilu 2014. SMI atau akrab disapa Mbak Ani dinilai merupakan putri terbaik bangsa. Demikian pula halnya dengan Ani Yudhoyono.

”Baik Ibu Sri Mulyani maupun Ibu Ani Yudhoyono adalah putri terbaik bangsa. Reputasi dan pengabdian mereka pada Ibu Pertiwi tidak perlu diragukan lagi,” ujar Ketua DPP PD Didi Irawadi, Sabtu (6/8).
Namun demikian, Demokrat belum membahas siapa yang akan diajukan sebagai capres pada 2014. Hal itu akan diserahkan sepenuhnya kepada Majelis Tinggi Partai.

”Majelis Tinggi Partai Demokrat yang akan menentukan siapa calon presiden 2014,” jelasnya.
Hal senada diutarakan Ketua DPP PD, Jafar Hafsah. Ia menilai Ani Yudhoyono punya kemampuan. Jafar yakin Ani mampu menjadi pemimpin.

”Ibu Ani kan berpendidikan, orang tuanya pahlawan. Sosok Ibu Ani baik, orangnya cerdas. Komunikasinya baik, dan dia benar-benar pendamping yang setia,” kata ketua Fraksi PD DPR itu.
Hingga kini, lanjut Jafar, PD belum menentukan bakal capres. Partai pemenang Pemilu 2009 itu masih melihat perkembangan-perkembangan yang terjadi.

”Kalau sekarang ini partai-partai mengajukan calonnya, mereka akan mengambil dasar dari polling untuk mengetahui keinginan dan dukungan masyarakat. Kami (juga) memerlukan polling,” tandasnya.
Beberapa waktu lalu, Presiden SBY menegaskan bahwa dia tidak mencalonkan istri atau anak-anaknya sebagai calon presiden mendatang.

Pencalonan Sri Mulyani Indrawati sebagai presiden pada 2014 bisa terganjal batas ambang parlemen (parliamentary threshold) yang harus dipenuhi partai pengusungnya. Guru Besar Hukum Tata Negara dari Universitas Andalas, Saldi Isra mengatakan, semua orang dapat mengikuti Pemilihan Presiden 2014 dan membuat partai, sepanjang memenuhi persyaratan sesuai konstitusi, tanpa terkecuali mantan Menteri Keuangan (Menkeu) tersebut.
Menurutnya, Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) yang mengusung Sri Mulyani akan menghadapi tantangan tingginya parliamentary threshold.

”Dengan kondisi banyaknya partai seperti hari ini, sulit PT itu dipenuhi oleh suatu partai, jadi tetap harus berkoalisi. Kalau Partai SRI bisa memenuhi persyaratan, bisalah mencalonkan (presiden), tapi kalau tidak kan harus melakukan koalisi dengan partai lain,” paparnya.

Menurut Saldi, didaftarkanya Partai SRI untuk mengikuti Pemilu 2014 merupakan langkah konkret Sri Mulyani untuk menjadi calon presiden.
Menurut Ketua Umun Partai SRI, Damianus Taufan, masyarakat Indonesia membutuhkan tokoh yang jujur, bersih, antikorupsi, dan beretika.
”Sri Mulyani menginspirasi nilai-nilai sosial tersebut, sekaligus menjawab kebutuhan Indonesia di masa depan,” katanya.

Jenuh

Partai Amanat Nasional (PAN) terus meneropong kandidat capres partai lain demi memuluskan langkah Ketua Umum PAN Hatta Rajasa menuju pilpres. PAN memandang rakyat sudah jenuh dengan ekspos Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang terlalu kerap muncul di media. Sementara kandidat capres yang diusung Partai SRI, Sri Mulyani, dinilai belum tentu mulus menuju pilpres.
Sementara itu, ujar Ketua DPP PAN, Bima Arya Sugiarto, peluang Sri Mulyani melangkah ke Pilpres 2014 dinilai belum jelas. Apalagi kalau Partai SRI yang mengusungnya tak lolos verifikasi parpol yang syaratnya lumayan berat.
Sekjen Golkar, Idrus Marham menepis anggapan Bima Arya bahwa rakyat telah jenuh melihat kemunculan Ical yang berlebihan. Golkar justru bangga dan merasa Ical kian jadi dambaan rakyat.

”Pak Ical muncul di koran dengan memberikan bukti, bukan janji,” kata Idrus.
Dia menjelaskan, eksistensi Ical saat ini dalam rangka menjawab aspirasi rakyat, meskipun banyak dinilai parpol lain sebagai kengototan Ical untuk mengejar posisi RI 1. (D3,dtc-59)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/07/155292/

0 komentar:

Posting Komentar