Senin, 08 Agustus 2011

Jembatan Pemali Dibuka untuk Semua Kendaraan

BREBES - Jembatan Sungai Pemali di jalur pantura Kota Brebes yang semula diperbaiki, kini telah dibuka untuk semua jenis kendaraan. Tidak hanya kendaraan kecil dan bus yang bisa melintas, tetapi kendaraan berat kini juga sudah diperbolehkan melintas jembatan tersebut.
Meski telah dibuka untuk semua kendaraan,  perbaikan jembatan belum selesai 100 persen. Sebab, jalan di atas jembatan belum di aspal. Kondisi itu menyebabkan jalan licin. Warga meminta jalan itu segera diaspal karena berbahaya bagi pengguna jalan.
Pantauan Suara Merdeka di lapangan, jembatan Sungai Pemali mulai dibuka bagi semua kendaraan sejak Jumat petang (5/8), menyusul selesainya pekerjaan trotoar jembatan. Dibukanya jembatan itu semakin membuat arus lalu lintas di jalur pantura lancar. Antrean kendaraan kini jarang terjadi. Padahal sebelum jembatan dibuka hampir setiap hari arus lalu lintas selalu macet.
Meski sudah dibuka total, tetapi pengguna jalan yang akan melintas jembatan harus ektra hati-hati. Sebab, kondisi jalan di permukaan jembatan masih berupa plat baja dan belum diaspal. Keadaan itu cukup berbahaya karena jalan licin. Bahkan, untuk memberi peringatan bagi pengendaran, sejumlah papan peringatan 'Hati-hati Jalan Licin' kini dipasang di sejumlah titik sebelum masuk atau tepat di jembatan.
Setiap Hari Macet
Seperti diberitakan Suara Merdeka sebelumnya, hampir tiga bulan Jembatan Pemali ditutup kerena diperbaiki. Akibatnya, jalur pantura Brebes setiap hari mengalami kemacetan. Kondisi itu menyebabkan warga terganggu dan resah. Bahkan, mereka menggelar demontrasi di atas jembatan untuk mendesak perbaikan dipercepat. 1 Agustus lalu, jembatan di jalur pantura itu dibuka, tetapi hanya bagi kendaraan kecil dan bus. Itu karena pekerjaan trotoar jembatan belum selesai.
"Kami minta jalan di jembatan segera diaspal karena kondisinya licin dan berbahaya bagi pengguna jalan. Saat ini memang tidak musim hujan, tetapi tetesan bensin atau oli kendaraan di atas jembatan sangat berbahaya," keluh Wartono (35), seorang warga Kota Brebes.
Ketua LSM Mas Jaka Brebes, Mahfudin SS mengatakan, Bina Marga diminta bisa memprioritaskan pengaspalan Jembatan Pemali. Sebab, dengan permukaan jembatan berupa plat baja seperti saat ini kondisinya licin dan berbahaya.
 "Kami minta pengaspalan diprioritaskan. Ini sesuai hasil kesepakatan dalam pertemuan antara PPKom Perbaikan Jembatan Pemali, Asisten I Sekda Pemkab Brebes dan kami," ujarnya.
Pengawas Perbaikan Jembatan Pemali Brebes, Dwi Danny sebelumnya mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar pekerjaan jembatan cepat selesai. Pekerjaan pembuatan trotoar diperkirakan paling cepat selesai dalam 10 hari. Setelah itu, pekerjaan dilanjutkan dengan proses pengaspalan jalan di atas jembatan. "Begitu trotoar selesai, secepatnya akan dilakukan pengaspalan. Yang jelas, H-10 Lebaran pekerjaan selesai seratus persen," katanya. (H38-18)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/08/155332/

0 komentar:

Posting Komentar