Sabtu, 13 Agustus 2011

SBY Obral Bintang Jasa

JAKARTA- Dalam rangka HUT Ke-66 RI, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas nama pemerintah menganugerahkan bintang tanda kehormatan kepada tokoh-tokoh yang dinilai berjasa dan memberikan pengabdian kepada bangsa dan negara. Tak kurang dari 30 orang yang menerimanya, termasuk istri SBY, Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono), mantan Menko Kesra Aburizal Bakrie (Ical), mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Jateng Bibit Waluyo, hingga artis senior Titik Puspa.
Pemberian bintang jasa kepada Ani Yudhoyono dipertanyakan sejumlah pihak, karena dia dinilai belum memiliki pengabdian yang cukup. Menurut anggota DPR Desmond J Mahesa, Ani Yudhoyono belum berhak mendapat anugerah itu karena belum punya pengabdian kepada negara, kecuali kewajibannya mendampingi Presiden SBY dalam acara negara.
“Apa prestasi Ani Yudhoyono dari sisi kemanusiaan dan kemasyarakatan? Itu penghargaan apa? Ini namanya jeruk makan jeruk,” ujarnya di Gedung DPR, Jumat (12/8).
Dia mengungkapkan, pemberian penghargaan kepada Ani Yudhoyono terkesan bernuansa politik. Dia membandingkan, di era pemerintahan Soeharto, Ibu Tien yang memiliki gagasan membangun Taman Mini Indonesia Indah (TMII) saja tidak pernah diberi penghargaan oleh suaminya.
’’Obral’’ bintang jasa kepada Ical juga dinilai kontroversial, karena dia dianggap paling bertanggung jawab atas musibah lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Adapun Sri Mulyani, yang tidak hadir dalam acara di Istana Negara tersebut, disorot karena dugaan keterkaitannya dalam kasus Bank Century yang hingga kini belum tuntas.
Menko Polhukam Djoko Suyanto selaku ketua Dewan Gelar, kelompok resmi yang merumuskan pemberian bintang jasa, menuturkan, Ani Yudhoyono memenuhi syarat-syarat yang termaktub dalam UU No 20 Tahun 2009 tentang Gelar Tanda Jasa dan Kehormatan. Keputusan diambil dalam rapat Dewan Gelar yang beranggotakan tokoh-tokoh seperti Haryono Suyono, Quraisy Shihab, Jimly Asshiddiqie, Juwono Sudarsono, TB Silalahi, dan lain-lain.
Ketika ditanya apa prestasi istri Presiden SBY itu sehingga layak mendapat bintang tertinggi RI, Adipradana, Djoko yakin masyarakat bisa menilai sendiri peran Ibu Negara selama ini.
“Saya kembalikan pertanyaan itu ke teman-teman. Pantas tidak dengan kegiatan Bu Ani, (misalnya) kesosialan, perhatian beliau di bidang kesehatan, Indonesia hijau,” terangnya.
Tanpa bermaksud mengecilkan peran istri mantan presiden Gus Dur, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid yang juga memperoleh penghargaan serupa dan para istri/suami mantan presiden dan wapres, Djoko menilai pada eranya masing-masing mereka memiliki jasa-jasa yang luar biasa.
“Jangan lihat Bu Ani-nya. Semua berjasa. Pak Taufiq Kiemas mendampingi Bu Mega, itu luar biasa,” jelasnya.
Acara penganugerahan yang berlangsung di Istana Negara mulai pukul 15.00 itu layaknya ajang silaturahmi mantan pejabat negara dan anggota kabinet. Bahkan mantan presiden Megawati Soekarnoputri yang selama ini dianggap “berseteru” dan cenderung menghindari pertemuan dengan SBY, juga hadir.
Selain karena itu merupakan acara kenegaraan, kehadiran para pejabat dan mantan pejabat tinggi negara tak lepas dari tokoh-tokoh yang mendapatkan tanda jasa.
Mega, misalnya, hadir mendampingi sang suami Taufiq Kiemas yang mendapatkan Bintang RI Adi Pradana. Jusuf Kalla dan Hamzah Haz juga hadir. Selain karena keduanya mantan wapres, istri masing-masing yakni Hj Mufidah Jusuf Kalla dan Hj Asmaniah Hamzah Haz memperoleh Bintang Mahaputera Adipradana. (A20,J22,K32-59)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/13/156037/

0 komentar:

Posting Komentar