Jumat, 27 Mei 2011

Dua Siswi SMP Ciptakan Energi Listrik Dari Labu

ANGAN Nurina Khansa Vasthi dan Talitha Helga Safira terlihat terampil merangkai irisan beberapa buah labu. Setiap potongan disambung secara berseri dengan lempengan tembaga. Setelah diukur dengan multitester, jarum penunjuk pun bergerak.

”Angka menunjukkan 4,2 volt DC, berarti ada arus listrik dari buah labu yang dihubungkan dengan lempengan tembaga,” ujar Nurina disambut tepuk tangan.

Siswi kelas VII dan VIII SMP Islam Nasima Semarang itu kemudian memasang tiga buah light emitting diode (LED) atau lampu elektronik kecil. Lagi-lagi, lampu kecil itu menyala.

Tepuk tangan riuh pun menggema dari peserta yang hadir dalam acara Wisata Energi dan Presentasi Kompetisi Alternatif Sahabat Lingkungan yang diselenggarakan oleh PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Semarang, Kamis (26/5).

Kedua siswi yang juga kakak beradik itu mengaku, uji coba pemanfaatan buah labu sebagai energi alternatif ditemukan tidak sengaja. Pasalnya, undangan untuk menjadi peserta kompetisi dari PT Indonesia Power yang diterima sangat mendadak.

Konversi Energi

Mereka pun akhirnya memetik buah labu yang ada di belakang rumahnya di Jl Kumudasmoro Selatan VII No 4 RT 4 RW 5 Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat yang saat itu sedang berbuah lebat.

”Ketika iseng kami sambung-sambungkan, ternyata mengandung energi listrik. Lalu kami usulkan kepada guru untuk dapat tampil dalam kompetisi. Alhamdulillah, bisa ikut lima besar final dan dinyatakan sebagai peserta terbaik,” ujar Nurina, kemarin.

Tak hanya kedua siswi itu, SMP Islam Nasima juga menampilkan konversi energi cahaya matahari menjadi energi listrik menggunakan Transistor 2N3055 serta listrik tenaga surya dalam oksida tembaga.

Sementara siswa SMP 32 Semarang juga tak kalah menarik dengan memanfaatkan belimbing wuluh sebagai pembangkit tenaga listrik. Sementara, siswa SMP Karangturi menampilkan pemanfaatan limbah cair dari Pasar Kobong, Rejomulyo sebagai energi alternatif biogas. Ketua Panitia kegiatan Darmawan Hendro mengatakan, selain sebagai pentingnya Good Corporate Governance (GSG) sebagai upaya memaksimalkan nilai perusahaan di mata pemegang saham dan pihak yang berkepentingan (stakeholders), acara yang digelar juga sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR) perusahaan terhadap lingkungan sekitar.

”Kita mengajak untuk pemanfaatan energi yang ramah lingkungan, kalau selama ini kita pakai fosil, harganya semakin tinggi dan bukan sebagai energi yang terbarukan. Siswa SMP di Kota Semarang ini kita ajak untuk berinovasi, dan yang terbaik nanti kita usulkan untuk dipatenkan,” paparnya, kemarin.

Dewan juri yang terdiri dari Dosen Elektro Undip DR Ir Joko Indarto MT dan Ahli Madya Kimia dan Lingkungan PT Indonesia Power Endang Sri Wahyuni itu menetapkan Pembangkit Listrik Tenaga Labu ciptaan Nurina Khansa Vasthi dan Talitha Helga Safira sebagai peserta terbaik dan berhak mendapatkan tropy, piagam, serta uang tunai Rp 1,5 juta.
Sumber Berita : Suara Merdeka CyberNews, 27 Mei 2011

0 komentar:

Posting Komentar