Senin, 23 Mei 2011

Jembatan Kaligung Kagok Dibongkar

EMBATAN Kali Gung Kagok Kecamatan Slawi, yang beberpa waktu lalu rusak parah karena beton bagian bawah jembatan sudah keropos, akhirnya dibongkar untuk diperbaiki.

Pembongkaran jembatan Kali Gung Kagok tersebut, menyebabkan pengendara dari arah Pangkah dan sekitarnya yang akan menuju ke ibu kota Kabupaten Tegal maupun dari arah sebaliknya, harus bersabar untuk memutar sepanjang sekira 5 Km, melewati Desa Kendal Serut Pangkah dan Procot Slawi.
Dari pantuan Radar, pembongkaran dilakukan hari Kamis (19/5), yang mengakibatkan para pengendara kaget dan harus berjalan pelan ke jalur desa Kendal Serut tersebut. Karena jalan itu merupakan jalan desa yang tidak begitu lebar. Ketika berpapasan, para pengendara harus bersabar. Kendaraan terpaksa hanya berjalan dengan kecepatan antara 5 sampai 10 km per jam.
Pekerja nampak membongkar alas jembatan berkonstruksi beton itu mengunakan alat berat buldozer. Pekerjaan itu diperkirakan membutuhkan waktu selama 180 hari. “Jembatan Kali Gung Kagok akan diperbaiki selama enam bulan, karena kondisinya harus dibongkar. Biaya untuk memperbaiki jembatan itu sebesar Rp 750.114.000,” kata Kepala DPU Bina Marga Provinsi Wilayah Balai Teknis Tegal, Fatoni, melalui Kasi Jembatan, Untung Guntoro, Senin (23/5) kemarin.
WARGA MENGELUH
Sementara, perbaikan jembatan Kali Gung Kagok tanpa adanya pembuatan jembatan alternatif, membuat sejumlah warga mengeluh. Seperti yang dikatakan salah satu warga Jatinegara. Dirinya mengeluhkan karena harus berputar sepanjang 5 Km.
“Sebenarnya kami sangat senang dengan adanya perbaikan jembatan Kali Gung Kagok yang sudah rusak itu. Tetapi yang menjadi persoalan, kenapa tidak ada jembatan alternatif dan harus memutar sepanjang kurang lebih 5 kilometer,” ungkapnya.
Berbeda dengan salah satu warga yang rumahnya di sekitar jalur yang dialihkan, Wawan. Dirinya merasa tidak lama lagi jalan pada jalur Procot menuju Desa Dukuh Sembung melewati desa Kendal Serut, akan rusak. Karena jalur itu tidak biasa dilewati kendaraan, apalagi truk-truk yang membawa pasir atau tanah.
“Mungkin beberapa warga menjadi senang karena jalur yang biasanya sepi menjadi ramai. Tapi buat kami yang menjadi persoalan adalah, tidak lama lagi jalan ini akan rusak parah. Lihat saja satu atau dua bulan nanti,” pungkasnya.
Sumber Berita : Radar Tegal, 23 Mei 2011

0 komentar:

Posting Komentar