Kamis, 30 Juni 2011

Bulog Tarik Raskin

UPAYA memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat khususnya yang tidak mampu, terus dilakukan Bulog Sub Divre VI.
Salah satunya menarik jatah Beras Miskin (Raskin) yang digelontorkan jika kedapatan kualitasnya jelek. Setelah itu beras dimaksud akan dimusnahkan seandainya memang rusak. Kalau tidak, segera dikembalikan pada mitra yang menyuplai beras tersebut. Sehingga diharapkan beras yang sampai ke tangan warga benar-benar sesuai ketentuan Impres Nomor 7 Tahun 2009.
Hal ini disampaikan Kepala Gudang Bulog 601 Larangan Kramat Kabupaten Tegal, Suprapto, saat ditinjau Kabag Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Tegal Ir Cucuk Daryanto, Selasa (28/6). Suprapto mengatakan, Bulog tidak akan mempersulit proses pengembalian beras. Intinya, apabila ada laporan bahwa kualitas beras tidak sesuai ketentuan, maka langsung ditarik dan diganti dengan jumlah yang sesuai. Karena itu dia meminta agar satgas Raskin memberi informasi, ketika ditemukan beras yang kurang kualitasnya.
"Sudah menjadi komitmen kami mengganti beras yang jelek. Jadi masyarakat tidak perlu kuatir. Segera laporkan jika beras yang diterima jelek ke satgas. Atau langsung ke gudang Bulog juga tidak masalah. Jangan ragu atau takut. Sebab kami pasti akan menarik dan menggantinya sesuai jumlah kerusakan yang ada."
Dia tak menampik kalau ada beberapa kantong Raskin yang kualitasnya tak sesuai standar. Hal ini dipengaruhi cuaca dan faktor penyimpanan cukup lama. Guna memastikan kualitas beras bagus, pihaknya tidak mungkin melakukan pengecekan menyeluruh. Lantaran jumlahnya sangat banyak. Pengecekan dilakukan dengan cara sempeling. "Ketika akan dikirim kita lakukan pengecekan. Tentunya tidak mungkin semuanya. Kita hanya ambil sempel sebanyak 10 persen dari jumlah yang akan digelontorkan," papar Suprapto lagi.
Dia menyebutkan, untuk menjaga kualitas beras, berbagai upaya perawatan terus dilakukan. Contohnya setiap bulan sekali dilakukan sprying. Ini untuk mencegah munculnya hama atau biasanya dikenal kutu. Kemudian fumigasi yang dilaksanakan maksimal 3 bulan sekali, guna mematikan hama yang sudah ada pada beras.
Sebelum itu, juga secara rutin melaksanakan sanitasi gudang dan lingkungan (saguling). Dengan begitu gudang akan selalu bersih, dan perkembangan hama dapat ditekan semaksimal mungkin. Untuk monitor hariannya adalah sanitasi, fisik gudang, suhu dan kelembaban, alerasi, serta kantor/satker Raskin.
Sementara Cucuk Daryanto menandaskan, kedatangannya ke gudang Bulog dalam rangka melihat secara langsung kondisi penyimpanan beras. Sebab, baru-baru ini beredar kabar adanya temuan Raskin kualitasnya jelek. "Di RT 6 RW 4 Debong Tengah Tegal Selatan ada warga mengaku menerima Rastis dengan kualitas kurang layak konsumsi. Karena itu kita tidak lanjuti dengan kegiatan ini," imbuhnya.
Garis besarnya, lanjut dia, pemerintah telah berupaya supaya Raskin yang digelontorkan tidak mengecewakan. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan ada beras kualitasnya tidak layak. Hal itu dipengaruhi jumlah beras sangat banyak di gudang Bulog. Sehingga tidak mungkin dilakukan cek satu persatu.
Intinya, apabila warga tidak puas bisa langsung lapor ke RT, satgas, dan kelurahan. Baru satgas menindaklanjutinya ke tim kordinasi serta dilanjutkan ke gudang Bulog. Sehingga dapat secepatnya ditarik dan mendapatkan gantinya. (adi)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/29 Juni 2011

0 komentar:

Posting Komentar