Minggu, 26 Juni 2011

Sensasi Alami di Kebun Teh Tambi

BERLIBUR di pusat-pusat perbelanjaan sudah sangat biasa, apalagi hanya di seputar kota sendiri.Bagi orang-orang petualang yang haus dengan pemandangan alam, Agrowisata Kebun Teh Tambi Wonosobo bisa menjadi tawaran alternatif wisata keluarga dan institusi perkantoran.

Di lokasi ini pula, pengunjung bisa diingatkan masa kejayaan penjajahan Belanda di Indonesia. Kebun Teh Tambi yang secara administratif berada di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar pada zaman Belanda dijadikan lumbung utama pemasok teh ke negara kincir itu.

Saat ini PT Perkebunan Tambi terus dikembangkan sehingga tidak hanya memproduksi teh namun menjadi agrowisata unggulan. Bahkan, saat ini ikon yang tersebar hampir setara dengan kejayaan wisata Dieng. Dengan total luasan lahan 825 hektare, ada tiga lokasi yang ditawarkan menjadi objek wisata.

Satu unit perkebunan (UP) berada di Desa Tlogomulyo Kecamatan Kertek yang diberi nama UP Bedakah. Dengan ketinggian 1.240 di atas permukaan laut (dpl) dan luas 304 hektare, UP Bedakah memberikan sensasi tersendiri sehingga banyak didatangi muda-mudi yang memadu kasih. Untuk ke UP Bedakah, pengunjung bisa masuk secara gratis.

Adapun yang kedua yakni di UP Tanjungsari tepatnya di Desa Sedayu Kecamatan Kalikajar. Lahan perkebunan seluas 204 hektare ini juga menawarkan pemandangan masih alami. Karena letaknya di jalur besar Wonosobo-Purworejo, di lokasi inilah biasanya wisatawan paket dari Yogyakarta menyempatkan mampir.

Menurut Kepala Seksi Operasional Agrowisata PT Tambi, Titik Zubaedah, salah satu objek wisata yang banyak diminati untuk berlibur dan menginap adalah Agrowisata Tambi yang berada di Desa Tambi Kejajar. Di perkebunan ini wisatawan bisa menikmati fasilitas pondok penginapan, gedung pertemuan, restorasi dan jasa permainan outbound.
”Musim liburan seperti sekarang kunjungan membeludak, harus pesan jauh-jauh hari,” katanya.

Titik menjelaskan perkebunan teh Tambi sudah menjadi tujuan wisata utama sejumlah siswa dan pegawai perkantoran. Dalam sepekan ini tingkat kunjungan sudah dipadati seperti dari SDN Mlipak, SDN Wonolelo, SMA Melati Yogyakarta, dan mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

”Dalam bulan ini sekolah luar biasa dari Jakarta juga sudah pesan paket liburan,” ungkapnya.
Kebutuhan wisata anak-anak sekolah meningkat karena di lokasi ini disiapkan pemandu wisata edukasi yang bersedia menjelaskan secara detail proses pemetikan daun teh hingga produksi. Para wisatawan juga dipandu berkeliling ke areal wisata perkebunan yang menghampar di sekitar pabrik teh.

Titik menghitung kunjungan wisata ke Agrowisata Tambi bulan Januari-Mei 2011 sudah ada sebanyak 4.500 orang pengunjung. Sebagian besar mereka adalah wisatawan yang merencanakan kunjungan pada beberapa bulan sebelumnya. Kunjungan sempat sepi saat terjadi isu persebaran gas beracun dari Kawah Timbang Banjarnegara pada akhir bulan Mei lalu.

”Waktu kejadian gas di Kawah Timbang, sejumlah wisatawan banyak yang membatalkan pesanan,” terangnya.
10.000 Orang
Rata-rata dalam setahun, menurut Titik, tingkat kunjungan wisatawan ke Agrowisata Tambi sebanyak 10.000 orang. Dengan sejumlah fasilitas baru yang dibangun tahun 2011 diharapkan kunjungan bisa naik sebesar 10 persen dari tahun-tahun sebelumnya. 

Pada hari-hari besar nasional dan keagamaan, menurutnya, juga dilakukan persiapan yang matang dalam menyediakan fasilitas tiap objek wisata. Perawatan lingkungan agrowisata seperti pertamanan dan perkebunan juga menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh belasan karyawan yang ada.
Koordinator guru siswa SDIT Insan Mulia Wonosobo, Yayuk Sri Lestari, mengemukakan anak didiknya setiap sebulan sekali mengadakan pembelajaran luar kelas di kebun teh. Menurutnya model tersebut sangat efektif untuk mengajarkan materi sekolah sambil bermain.

”Para siswa juga bisa mensyukuri keindahan alam yang diciptakan Tuhan,” katanya.
Dia menambahkan ada perubahan yang signifikan dalam menangkap materi pelajaran saat proses kegiatan belajar dilaksanakan di alam. Dia mengharapkan pengelola Agrowisata Tambi menyediakan museum teh yang berisi tentang sejarah teh dari berbagai dunia supaya siswa mempunyai wawasan luas.

Pengamat Lingkungan dan Tata Ruang Universitas Sain Alquran (Unsiq) Wonosobo, Nurul Mubin MSi, mengatakan keberadaan perkebunan Teh Tambi sangat membantu kelestarian alam dan ikon wisata. Menurutnya, perkebunan itu sudah didesain oleh kolonial Belanda sebagai salah satu kawasan strategis peyangga perekonomian dan wisata.(47)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/26 Juni 2011

0 komentar:

Posting Komentar